Jika sebelumnya saya berbagi cerita toleransi dan pengalaman beragama secara tertulis, dalam kegiatan diskusi santai itu saya berbagi pengalaman secara verbal dan tatap muka. Pengalaman berharga ini kemudian saya refleksikan dalam artikel yang ditayangkan di akun Inspirasiana (klik di sini untuk membaca).Â
Menjadi Juri Lomba Opini Ulang Tahun JakartaÂ
Kalau ada yang bilang bahwa di Kompasiana kita bisa merasakan relasi pertemanan yang tulus, egaliter dan suportif, saya berani bilang itu benar. Kesempatan dan pengalaman berharga selanjutnya saya dapatkan melalui Kompasianer sekaligus pendiri Komunitas Pulpen, Kopaja dan Indosiana, Y. Edward Horas S. Waktu itu saya dimintai tolong untuk menjadi juri dalam lomba menulis opini dan harapan untuk Jakarta pada ulang tahunnya yang ke-496.Â
Menulis opini sudah sering, mengikuti lomba menulis opini pernah, tapi menjadi juri lomba menulis opini baru kali ini saya alami. Ternyata tidak mudah juga menilai karya orang lain dan memilih yang terbaik di antara yang baik-baik.Â
Berpartisipasi dalam Project Narativ KompasianaÂ
Pertama kali saya mendapat tawaran Project Narativ dari Kompasiana terjadi tahun 2021. Sejak itu sampai sekarang, Alhamdulillah minimal ada sekali dalam setahun saya mendapat kesempatan tersebut.Â
Reuni dengan Sahabat (I)Â
Saya itu anak yang kuper dan cupu karena gak punya circle yang luas. Namun, sekalinya punya circle pertemanan yang dekat, relasi awet sampai bertahun-tahun. Buktinya, saya punya sahabat dari masa SMP yang masih akrab sampai sekarang.Â
Seiring dengan kami yang tumbuh dewasa dan punya kesibukan masing-masing, kami tidak punya banyak waktu untuk kumpul-kumpul seperti dulu. Meski begitu, komunikasi masih terjaga dan syukurlah tahun ini kami bisa reuni setelah hampir 10 tahun tidak berjumpa.Â
Saya senang mengetahui mereka baik-baik saja. Saya bangga dengan pencapaian-pencapaian mereka.Â
Sayang sekali, di tengah kebahagiaan bisa reuni dengan mereka, salah satu sahabat kami tidak dapat hadir. Tapi tidak apa-apa, dia sudah berada di tempat yang lebih baik (hey sis, are you happy watching us from "above", right?).Â