Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhir Sebuah Cerita

8 Agustus 2023   14:40 Diperbarui: 8 Agustus 2023   14:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini cerita tentangmu telah usai, tiada lagi kata-kata serupa susunan nada diatonis, kadang ceria, kadang sedih. Namun yang ada hari ini hanya duka dan doa-doa yang dilangitkan oleh keluarga dan para pelayat.

Terakhir kali kau menulis bait-bait tentang rindu, tentang mata yang terpejam, berharap kau akan lupa segala luka. "Inikah hari pembebasan yang Kau takdirkan?"

Orang-orang mengenangmu, menjenguk kenangan akan persahabatan yang terjalin lewat aksara. Kemudian menguburkanmu dengan air mata dan ucapan belasungkawa.

Selamat jalan teman,
Kau lah pejalan yang teguh di jalan sunyi yang kau tempuh 

8/8/2023

*) Turut berduka cita atas meninggalnya Kompasianer Indra Rahadian. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun