Jalan raya adalah fasilitas umum, di mana berbagai jenis dan karakter manusia berlalu lalang untuk memenuhi kepentingan masing-masing.Â
Jalan raya bisa menjadi laboratorium sosial yang unik dan menarik. Bisa juga menjadi saksi bisu atas terjadinya suatu tragedi.Â
Mengutip dari nasional.tempo.co, saat pembukaan event Forum Polantas ASEAN 2017 bertajuk Kerja Sama Global untuk Menciptakan Keselamatan Berlalu Lintas di Negara-Negara ASEAN pada 2017 lalu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk tinggi di kawasan Asia Tenggara. Jumlah korban kecelakaan pun lebih tinggi dari jumlah korban akibat terorisme, bencana tsunami dan bencana banjir.Â
Sementara itu, data Kepolisian Republik Indonesia mencatat bahwa di Indonesia, rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalanan. Sebagian besar atau sebanyak 61% disebabkan oleh faktor manusia, yaitu terkait dengan kemampuan dan karakter pengemudi.Â
Masalahnya bukan pada pengemudi yang tidak bisa mengemudikan kendaraannya, melainkan pada etika berlalu lintas sebagian besar masyarakat Indonesia yang naudzubillah.Â
Kelakuan mereka kadang bikin saya bertanya-tanya apa hukumnya menempeleng orang yang menganggap jalan raya macam tanah milik bapaknya.Â
Nah, daripada mukadimah ini makin ngelantur kemana-mana, mending langsung ke intinya, yaitu tentang tipe-tipe pengemudi yang tidak cerdas berlalu lintas yang sering ditemukan di jalan raya.Â
1. Berkendara secara ugal-ugalan
Pengemudi bodoh tipe ini memperlakukan jalan raya macam arena balap.Â
Kendaraan digeber dengan kecepatan tinggi. Meliuk-meliuk, nyasak-nyasak di antara dua kendaraan yang lebih besar pula. Pokoknya ngeri deh!