Sebagaimana kata Buya Hamka, "Menulislah! Biarkan tulisanmu mengalir menemui takdirnya", saya pikir tulisan yang baik dan bermanfaat akan sampai pada hal-hal yang baik. Kalaupun bertemu dengan sesuatu yang tidak baik (misalnya, tulisan dijiplak pihak lain), saya yakin tetap lebih banyak kebaikannya daripada keburukannya. Dan tulisan saya itu setidaknya menjadi bukti atas ungkapan tersebut.
Bergabung dengan Komunitas Inspirasiana
Kompasiana ternyata juga menjadi rumah bagi banyak komunitas. Salah satu komunitas yang ada di Kompasiana dan yang saya ikuti adalah Inspirasiana.
Bergabung di komunitas ternyata sangat membantu saya dalam mengembangkan kemampuan menulis. Hal ini tidak lepas dari iklim komunitas yang suportif dan selalu menghargai kontribusi anggota sesepele apapun.
Satu hal yang paling saya senangi dari bergabung di komunitas ini adalah kami sering berkolaborasi menulis karya bersama, termasuk dua bunga rampai yang berisi tulisan-tulisan anggota Inspirasiana. Lumayan kan, bisa menambah pengalaman dan portfolio literasi kita.
Menjadi Nominee Best in Opinion 2021
Ketika menemukan nama saya dalam daftar nominee ini, saya mengira hanya mimpi. Saya sampai berpikir kalau orang-orang yang mengajukan atau memilih saya jangan-jangan lagi nge-lindur.
Meski saya tidak juara, saya sudah cukup senang bisa berbagi panggung dengan nominee lainnya. Saya tidak menganggap mereka sebagai saingan sehingga siapapun yang jadi juara, saya ikut senang.
Toh, saya bisa sampai ke tahap itu bukan hanya karena tulisan-tulisan saya, melainkan karena dukungan dari Kompasianer dan kuasa Tuhan.
Bagi saya, menjadi nominee tidak seharusnya berhenti pada euforia semata. Di satu sisi ada kebanggaan, sedangkan di sisi lainnya ada tanggung jawab untuk tidak terlena dengan pencapaian itu.