Waspada boleh, curiga dan buruk sangka jangan.Â
Ketiga, jangan terlalu bergantung dan berekseptasi tinggi pada orang lain
Seringkali, orang yang terlalu bergantung dan menaruh ekspektasi tinggi pada orang lain jadi lebih rentan mengalami trust issue.Â
Ingat, di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, jangan mematok ekspektasi terlalu tinggi pada orang lain, termasuk pada keluarga, pasangan, teman, rekan kerja atau siapa saja, agar Anda tidak kelewat sakit dan kecewa.Â
Jadilah orang yang independen dan berdaya sehingga mengurangi ketergantungan pada orang lain. Jika Anda adalah seorang yang beragama, bergantung itu seharusnya hanya pada Tuhan, bukan pada makhluk atau materi. Manusia bisa berkhianat atau meninggalkan Anda, tapi Tuhan tidak.Â
Keempat, membangun relasi yang sehat dengan komunikasi asertifÂ
Komunikasi asertif merupakan cara berkomunikasi yang jujur, terbuka, tegas dan dapat dipahami, tapi tetap menghormati dan menjaga perasaan lawan bicara.Â
Ada beberapa manfaat dari komunikasi asertif, seperti mudah berteman dengan siapapun, dihormati dan dihargai orang lain, meningkatkan rasa percaya diri, terhindar dari menjadi people pleasure dan tidak mudah ditindas atau dimanfaatkan.Â
Lalu, apa hubungannya komunikasi asertif dengan mengatasi trust issue?Â
Sebagaimana pengertiannya, komunikasi asertif akan mendorong seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara jujur dan terbuka.Â