Meskipun jumlah energi dan emisi karbon dari aktivitas digital relatif lebih kecil, tapi dengan jumlah pengguna internet yang sangat banyak, sisa energi dari setiap aktivitas digital akan menguap dan menghasilkan gas rumah kaca.Â
Menurut studi The Shift Project, aktivitas streaming video menghasilkan 300 juta ton CO2 per tahun. Jumlah ini merupakan 20% dari total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh seluruh perangkat digital (termasuk yang berasal dari penggunaan dan proses produksi) dan berkontribusi sebanyak 1% terhadap emisi global. Oleh karena itu, batasi diri dari streaming video yang tidak penting, matikan fitur autoplay dan jangan lupa matikan video ketika Anda meninggalkan ruangan atau akan tidur.Â
Meskipun mengirim surel lebih ramah lingkungan dari mengirim surat secara fisik, hindari juga mengirim surel yang tidak penting
4. Melakukan digital declutteringÂ
Digital decluttering adalah kegiatan memilah dan mengurangi sampah digital yang memenuhi gawai, seperti gambar dan video dari grup WA, file dokumen yang sudah tidak dibutuhkan, browser history dan sebagainya. Kita dapat melakukan digital decluttering dengan beberapa cara berikut.
Pertama, menghapus file yang sudah tidak diperlukan, misalnya file tugas zaman SMA atau kuliah, gambar atau video dari grup WA dan sebagainya
Kedua, back up file-file penting baik di iCloud, Google Drive atau hardisk eksternal
Ketiga, menghapus browser history, cookies (bukan makanan) dan cache yang menumpuk pada gawai
Keempat, menghapus aplikasi yang tidak pernah dipakai agar tidak memenuhi memori gawaiÂ
Kelima, menghapus surel yang sudah dibaca atau tidak lagi diperlukan, berhenti berlangganan (unsubscribe) newsletter yang tidak pernah dibaca agar tidak memenuhi kotak masuk.
Sebuah riset dari McAfee yang dikutip dalam theguardian.com menyatakan bahwa 78% surel yang masuk merupakan spam. Sekitar 62 triliun pesan spam yang dikirim setiap tahun, membutuhkan 33 miliar kWh energi listrik dan menghasilkan sekitar 20 juta ton CO2 per tahun.Â