Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Filisida Altruistik dan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Seorang Ibu

26 Maret 2022   09:44 Diperbarui: 31 Maret 2022   03:08 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus seorang ibu muda, Kanti Utami (35), di Brebes yang menggorok ketiga anaknya dengan pisau kater turut menyita perhatian publik.

Reaksi warganet pun terbagi dua. Sebagian merasa prihatin dan menganggap bahwa pelaku adalah korban dari kemiskinan struktural. Sementara sebagian lainnya mengecam tindakan pelaku karena apa pun alasannya, pembunuhan tetap salah. Apalagi yang dibunuh adalah anak sendiri.

Tindakan yang dilakukan oleh ibu muda di Brebes ini tergolong ke dalam filisida altruistik atau altruistic filicide. 

Filisida altruistik dapat didefinisikan sebagai salah satu sub-klasifikasi pembunuhan anak yang dilakukan oleh orangtua asuh atau orangtua tiri dengan alasan untuk menyelamatkan anak-anak agar tidak merasakan kesulitan dan penderitaan hidup.

Ada lima klasifikasi filisida atau filicide yang diperkenalkan oleh Phillip Resnick pada tahun 1969 setelah me-review 131 kasus filisida yang dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan dalam literatur psikiatri dengan rentang waktu antara tahun 1751-1967.

Ada pun lima klasifikasi filisida itu antara lain sebagai berikut:

  • Filisida altruistik
  • Filisida psikotik akut (acutely psychotic filicide) adalah orangtua pengidap psikosis yang membunuh anak-anak tanpa alasan yang rasional
  • Filisida atas anak yang tidak diinginkan (unwanted child filicide) adalah orangtua yang membunuh anak-anak yang dianggap sebagai penghalang. Kategori ini juga mencakup orangtua yang mendapat manfaat tertentu dari kematian anak, seperti mewarisi uang pertanggungan asuransi, orangtua tiri yang membunuh anak tirinya agar harta pasangan hanya jatuh kepadanya dan anak kandungnya (sinetron vibe mode: on) dan sebagainya.
  • Filisida yang tidak disengaja (accidental filicide) adalah orangtua yang secara tidak sengaja membunuh anak-anak sebagai akibat dari pelecehan
  • Filisida atas dasar balas dendam pada pasangan (spouse revenge filicide) orangtua yang membunuh anak-anak sebagai bentuk balas dendam pada pasangan, misal karena pasangan melakukan perselingkuhan atau pengabaian.

Sejak tahun 1950, tingkat pembunuhan anak meningkat tiga kali lipat dan menjadi salah satu dari lima penyebab utama kematian pada anak-anak usia 1-14 tahun.

Di Amerika Serikat, sebanyak 311 dari 578 atau sebesar 53,8% anak di bawah usia 5 tahun dibunuh oleh orangtuanya pada tahun 2004. 

Dari tahun 1976 hingga 2004, 30% dari seluruh anak di bawah usia 5 tahun yang menjadi korban pembunuhan, dibunuh oleh ibu mereka. Sedangkan sebanyak 31% dibunuh oleh ayah.

Seorang ibu, yang selama ini dicitrakan penuh kelembutan, kasih sayang dan mampu berkorban apa saja demi anak, berubah menjadi seorang pembunuh dan pelaku kekerasan terhadap anak. Bagaimana bisa? Apa sebabnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun