Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bingung Memilih Jurusan Kuliah? Coba Lakukan 5 Hal Berikut Ini!

16 Maret 2022   17:06 Diperbarui: 16 Maret 2022   17:11 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih jurusan kuliah memang sering membuat adik-adik yang akan lulus SMA galau. Entah karena bingung jurusan apa yang cocok untuknya atau jurusan yang diminati berbeda dengan keinginan orangtua. Anak ingin kuliah sastra sementara orangtua ingin anaknya kuliah kedokteran.

Mau memaksakan diri mengikuti minat tapi takut dimarahi orangtua. Mau menuruti orangtua tapi tidak berminat dengan jurusannya. Pasti bingung kan, mana yang harus dipilih?

Akhirnya sering terjadi fenomena mahasiswa salah jurusan. Meski dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar dan lulus tepat waktu, mereka tidak bahagia dan kurang tertarik dengan ilmu-ilmu yang diajarkan di jurusan kuliahnya sehingga rasanya seperti tidak mendapat apa-apa. Dengan kata lain, perkuliahan yang diikuti hanya formalitas. Sekadar untuk memenuhi SKS dan mendapat ijazah.

Memilih jurusan kuliah tidak bisa asal-asalan. Jika kamu masih bingung tentang jurusan apa yang sebaiknya kamu pilih, cobalah untuk melakukan lima hal berikut ini.

1. Kenali minat dan bakatmu

Jika kamu adalah tipikal anak lapangan, yang tidak betah dengan kerja kantoran yang lebih banyak duduk, kamu bisa pilih jurusan/fakultas seperti teknik, geografi, kehutanan, ilmu tanah (termasuk jurusan di Fakultas Pertanian) dan lain-lain.

Jika kamu adalah anak yang kreatif, berjiwa bebas dan cenderung tidak menyukai sesuatu yang teknis banget, hindari jurusan/fakultas yang bersifat teknis atau administratif, seperti akuntansi atau hukum.

Kendati waktu SMA saya anak IPA, saya menyadari bahwa saya tidak terlalu pandai dalam mata pelajaran hitungan yang rumit dan banyak rumus, seperti matematika IPA (tapi untuk matematika dasar, nilai saya masih lebih baik) dan fisika. Itu sebabnya saya menghindari jurusan-jurusan yang banyak matematika IPA dan fisikanya. Dengan demikian, jurusan/fakultas, seperti teknik dan MIPA, langsung saya buang dari daftar pilihan.

Oiya, mengetahui minat dan bakat tidak hanya berguna untuk menentukan pilihan jurusan, lho! Kamu juga bisa mengembangkan minat dan bakat di luar bidang studimu. Karena ketika kamu masuk ke dunia kerja, bukan hanya kompetensi dasar sesuai jurusanmu saja yang diperlukan.

2. Mengikuti tes psikologi

Untuk membantu mengenali karakter, minat dan bakatmu, kamu bisa mencoba ikut tes psikologi.

Di SMA saya, tes psikologi untuk keperluan ini memang sudah difasilitasi oleh sekolah, di mana sekolah bekerja sama dengan lembaga konsultasi psikologi. 

Semua siswa kelas XII akan diminta untuk menjalani tes ini. Hasilnya bisa kami ketahui sekitar 2-4 minggu setelah pelaksanaan tes. Psikolog biasanya akan memberi saran atau rekomendasi jurusan yang cocok pada laporan hasil tes tersebut.

Saran atau rekomendasi ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Kamu tidak harus saklek mengikuti apa yang disarankan oleh psikolog karena ada hal lain juga yang harus kamu pertimbangkan. Setidaknya hasil tes psikologi itu bisa memberi sedikit gambaran mengenai dirimu.

3. Cari informasi tentang berbagai jurusan kuliah 

ilustrasi mencari informasi tentang jurusan kuliah melalui internet-photo by Mikhail Nilov from pexels
ilustrasi mencari informasi tentang jurusan kuliah melalui internet-photo by Mikhail Nilov from pexels
Ada kemungkinan orang tidak suka pada jurusan tertentu bukan karena tidak mampu, melainkan karena tidak tahu apa-apa tentang jurusan itu. Tidak tahu apa saja yang dipelajari, tidak tahu bagaimana prospek kerjanya, tidak tahu keseruan dan tantangan apa yang dihadapi dan sebagainya.

Apalagi beberapa jurusan yang tersedia saat ini mungkin ada yang masih asing bagimu dan banyak orang lainnya. 

Kamu bisa cari informasi dari mana pun dan siapa pun. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa mendapatkan informasi dari mahasiswa atau alumni jurusan tersebut.

4. Berkonsultasi pada orang yang lebih berpengalaman

ilustrasi berkonsultasi pada orang yang lebih berpengalaman-photo by mentatdgt from pexels
ilustrasi berkonsultasi pada orang yang lebih berpengalaman-photo by mentatdgt from pexels
Kamu bisa ngobrol-ngobrol dan meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman, seperti orangtua, guru (terutama guru BK) atau alumni SMA-mu yang kamu kenal. Barangkali mereka punya pengalaman atau informasi penting yang dapat kamu jadikan referensi dalam memilih jurusan kuliah.

Tidak ada salahnya kalau kamu mau mengikuti saran mereka. Namun, alangkah lebih baik lagi kalau kamu juga aktif mencari informasi tentang jurusan yang mereka sarankan agar lebih yakin. Siapa tahu dengan informasi tambahan yang kamu dapatkan bisa menambah ketertarikanmu akan jurusan itu.

5.  Jangan lupa berdoa

Usaha apapun tidak akan berarti apa-apa tanpa pertolongan-Nya. Jangan pernah berpikir bahwa keberhasilanmu diterima di jurusan yang kamu impikan, semata-mata karena usahamu saja. Berdoalah dan memohon petunjuk-Nya agar keyakinan pada pilihanmu semakin mantap.

Memilih jurusan kuliah memang gampang-gampang susah. Kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal agar tidak salah jurusan lalu menyesal kemudian.

Jangan sampai kamu buang-buang uang, tenaga, pikiran dan waktu tapi tidak mendapat apa-apa karena menjalani perkuliahan sebatas untuk menyenangkan orangtua atau memenuhi SKS sebagai syarat lulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun