Idealnya total utang tidak lebih dari 50% total aset. Jadi, jika total aset yang dimiliki senilai Rp 100 juta, total utang maksimal adalah Rp 50 juta (sudah termasuk utang konsumtif dan produktif).
Sementara cicilan utang per bulan idealnya tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan. Jadi, jika pendapatan bulanan Anda Rp 10 juta, cicilan utang per bulan tidak lebih dari Rp 3 juta.
Itu kalau manajemen utangnya baik.Â
Namun ada kalanya orang berutang tanpa mempertimbangkan tujuan dan kemampuan dalam membayar cicilan sehingga terkena jebakan utang.
Kesalahan paling umum dalam manajemen utang adalah suka menunda pembayaran cicilan, termasuk cicilan kartu kredit. Padahal bunga kartu kredit dihitung harian.
Kesalahan lainnya adalah membuat utang baru untuk membayar utang lama alias gali lubang tutup lubang. Kalau begini caranya, pendapatan bulanan Anda hanya akan habis untuk bayar utang.
Supaya Anda lebih berhati-hati dan tidak sampai terkena jebakan utang, ada sedikit panduan terkait berutang yang bisa dibaca di sini.
Wasana Kata
Mengelola keuangan itu butuh komitmen dan kedisipinan. Rencana keuangan yang dibuat juga butuh dievaluasi agar kita tahu bagaimana realisasinya.
Sudahkah kita membelanjakan uang bulanan sesuai pos-pos dalam anggaran? Apakah kita telah memenuhi target dan tujuan keuangan tertentu? Apakah ada pengeluaran yang kurang (underspending) atau berlebihan (overspending)?
Dengan demikian masalah kehabisan uang saat atau sebelum tanggal tua bisa teratasi.