Selain itu, time blocking juga memberi kesempatan bagi kita untuk mengambil jeda barang sejenak di sela-sela padatnya pekerjaan.
Dengan demikian jadwal harian kita lebih rapi dan teratur. Hal tersebut membantu kita tetap produktif namun hemat tenaga dan pikiran sehingga mengurangi stres.
Tahapan Melakukan "Time Blocking"
Pertama, tahap perencanaan (planning)
Di tahap ini kita bisa memulainya dengan mengurutkan aktivitas atau pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan prioritasnya.Â
Daftar pekerjaan (to do list) yang disusun sebaiknya dibatasi saja menjadi 3 sampai 5 pekerjaan yang paling penting dan mendesak. Dari daftar tersebut bisa juga dipecah lagi menjadi subsub tugas yang lebih kecil.
Kedua, tahap pemblokiran (blocking)Â
Kapan kita perlu melakukan time blocking dan berapa waktu yang dibutuhkan adalah pertanyaan dasar yang perlu dipertimbangkan ketika memasuki tahap ini.
Di tahap ini kita bisa mulai dengan mengenal lebih dulu ritme sirkadian atau jam biologis kita. Setiap orang ritme sirkadiannya berbeda-beda sehingga waktu-waktu produktifnya juga berbeda-beda. Ada yang lebih produktif di pagi hari (early bird type/morning person). Tapi ada juga yang lebih produktif di malam hari (night owl type/night person).
Ritme sirkadian sendiri adalah proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam atau siklus pagi-malam, yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia. Ritme sirkadian akan mempengaruhi waktu ideal manusia dalam menjalankan rutinitasnya, seperti tidur, bangun, makan dan bekerja.Â