Hal tersebut tentu dapat menguras tabungan dan membuat pilihan kita dalam melakukan pembelian menjadi lebih terbatas karena tergantung pada ketersediaan uang tunai.
Sementara jika membeli secara kredit Anda punya pilihan yang lebih banyak karena tidak dibatasi oleh ketersediaan uang tunai. Yang penting Anda punya cukup uang untuk membayar uang muka (down payment/DP).Â
Selanjutnya Anda bisa memilih, apakah mau yang DP besar agar cicilan bulanan lebih ringan atau DP ringan namun cicilan per bulan lebih besar?
Anda juga akan mendapat beberapa fasilitas atau promo yang biasanya hanya diperoleh ketika seseorang membeli secara kredit, seperti cashback, gratis asesoris tertentu, keringan DP atau cicilan, asuransi kendaraan dari perusahaan leasing dan sebagainya.
Dengan demikian, Anda tetap bisa menggunakan barang tersebut sembari mengatur keuangan agar cicilan bulanan terbayar dan kebutuhan lain tercukupi.
Ketiga, jeli dalam melihat bunga kredit yang rendah
Ketika melakukan pembelian secara kredit, kadang kita dihadapkan pada istilah floating rate (bunga mengambang) dan flat rate (bunga tetap).Â
Hati-hati jika itu adalah floating rate karena meski bunga yang ditawarkan rendah, namun besarannya bisa naik turun tergantung suku bunga acuan Bank Indonesia atau kebijakan bank yang bersangkutan.
Jika suku bunga acuan naik, maka cicilan akan ikut naik sehingga Anda harus menyediakan dana lebih banyak. Jika turun, cicilan bisa lebih rendah sehingga Anda punya kelebihan dana untuk keperluan lain atau diinvestasikan.
Berbeda dengan bunga tetap yang selama periode peminjaman suku bunganya tidak berubah.
Namun apabila Anda tidak ingin menanggung beban bunga karena dirasa akan membayar lebih mahal, maka lakukan pembelian secara tunai.
Keempat, perhatikan kemampuan Anda dalam melunasi pinjaman
Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan ketika ingin berutang adalah kemampuan bayar. Idealnya besaran utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan.Â