Kehidupan yang semakin kompleks menyebabkan kebutuhan manusia semakin bertambah. Persaingan hidup pun semakin berat, termasuk persaingan gaya hidup sehingga orang dinilai dari apa yang dipakai, dikendarai, dimakan dan dimiliki.Â
Hal tersebut membuat orang rela menghabiskan banyak uang untuk memuaskan gengsinya meski harus berutang sana-sini.
Kondisi tersebut saat ini menjadi celah bagi perusahaan atau lembaga pembiayaan non bank untuk mengeruk keuntungan.Â
Mereka menawarkan layanan kredit untuk berbagai kebutuhan, termasuk kredit konsumtif sehingga konsumen dapat tetap membeli barang yang diinginkan saat ini meski belum punya cukup uang untuk membelinya.
Lalu, manakah yang lebih baik antara membeli barang secara kredit atau tunai?
Baik pembelian secara kredit maupun tunai, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang penting kita tahu bagaimana membuat keputusan pembelian yang tepat.
Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum membeli barang secara kredit atau tunai.
Pertama, apa yang akan Anda beli?
Jika Anda ingin membeli rumah sebaiknya membeli secara kredit dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).Â
Meski harus berutang, hal ini bermanfaat untuk jangka panjang karena nilainya yang terus naik sehingga bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan (passive income).Â
Hindari pembelian secara kredit untuk barang-barang seperti smartphone dan perlengkapan elektronik lainnya karena nilainya yang cepat turun setiap ada model terbaru. Maka untuk barang-barang yang seperti ini lebih baik dibeli secara tunai.
Kedua, apakah dengan membeli secara tunai membuat kita kehilangan dana simpanan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting, seperti dana pendidikan anak, kesehatan dan dana darurat?
Pembelian secara tunai untuk barang tertentu membutuhkan uang yang tidak sedikit, misalnya membeli mobil.Â