Katamu, jika perlu kau akan izinkan amnesia menggerogoti masa lalumu
seperti sekawanan rayap yang menghabisi perabot berbahan kayu
Tapi kau terlalu ingat setiap detail nama, rupa bahkan mungkin warna pakaian
hingga apa-apa yang diperbincangkan
Bagimu adalah berkat, bagiku adalah kutukan
Kau berbicara dengan begitu meyakinkan
bahwa tak ada lagi sisa-sisa ingatan yang perlu dibongkar
sebab kau telah menguburnya dalam-dalam
namun kuburan itu tak ubahnya mainan rumah-rumahan
yang dapat kau bongkar pasang dalam sekejap
lalu kau menyodorkan ingatan-ingatan itu padaku tanpa rasa bersalah
Akhirnya waktu menegur dan memintaku berpikir ulang
ada ketergesaan untuk mengakhiri kesendirian
aku telah dinasihati untuk bersabar jika menginginkan cinta yang tidak sebentar
sebab jalannya bisa begitu terjal
dan persimpangan-persimpangan yang harus ditaklukkan
maka tak boleh ada gegabah
Sebaiknya kau berhenti sejenak dari ketergesaan mengucap cinta
mungkin egomu yang bersuara lebih lantang
sementara masa lalumu adalah bayang-bayang yang belum bisa kau enyahkanÂ
09/08/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H