Sedikit-sedikit disikapi secara emosional bukan rasional.Â
Saya tidak akan memberi judgement apakah childfree marriage itu tindakan yang benar atau salah, boleh atau tidak boleh, halal atau haram.Â
Tapi memberi cap kepada perempuan yang tidak melahirkan seorang anak sebagai kurang feminin, bukan perempuan sejati atau tidak utuh sebagai perempuan adalah tindakan yang menyakitkan bagi perempuan.Â
Karena siapa pun dia, apapun status dan posisinya dalam masyarakat, bagaimana pun kondisinya, seorang perempuan tetaplah perempuan. Mereka adalah individu yang utuh dengan segala kekuatan dan kelemahannya.Â
Kalau pun seorang perempuan tidak melahirkan anak, setidaknya mereka dapat melahirkan kebaikan, keteladanan maupun ilmu yang bermanfaat bagi sesama. Bukankah itu adalah tugas setiap manusia, termasuk perempuan?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H