Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Childfree Marriage dan Gugatan Atas Definisi "Menjadi Perempuan Utuh"

16 Maret 2021   11:03 Diperbarui: 16 Maret 2021   11:55 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pasangan childfree marriage-extramile.thehartford.com

Sedikit-sedikit disikapi secara emosional bukan rasional. 

Saya tidak akan memberi judgement apakah childfree marriage itu tindakan yang benar atau salah, boleh atau tidak boleh, halal atau haram. 

Tapi memberi cap kepada perempuan yang tidak melahirkan seorang anak sebagai kurang feminin, bukan perempuan sejati atau tidak utuh sebagai perempuan adalah tindakan yang menyakitkan bagi perempuan. 

Karena siapa pun dia, apapun status dan posisinya dalam masyarakat, bagaimana pun kondisinya, seorang perempuan tetaplah perempuan. Mereka adalah individu yang utuh dengan segala kekuatan dan kelemahannya. 

Kalau pun seorang perempuan tidak melahirkan anak, setidaknya mereka dapat melahirkan kebaikan, keteladanan maupun ilmu yang bermanfaat bagi sesama. Bukankah itu adalah tugas setiap manusia, termasuk perempuan? 

Referensi : satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun