Dalam hal ini pola konsumsi penduduk dapat mempengaruhi kondisi sumber daya alam di Indonesia sehingga turut menentukan apakah penduduk Indonesia dapat terus memperoleh manfaat dari kekayaan alamnya secara berkesinambungan.
Sebab, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kondisi sumber daya alam Indonesia mengalami penurunan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.Â
Mata air yang kering dan daerah aliran sungai (DAS) yang tercemar limbah pabrik telah mengurangi pasokan air bersih. Konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian yang diperkirakan mencapai 100.000 hektar setiap tahunnya bisa mengancam ketahanan pangan di kemudian hari jika tidak ditangani dengan baik.
Kerusakan pada hutan dan laut juga tidak kalah memprihatinkan.Â
Forest Watch Indonesia (FWI) melaporkan dalam bukunya "Potret Keadaan Hutan Indonesia" mengenai laju deforestasi di Indonesia pada beberapa periode.Â
Dimulai sejak tahun 2000, laju deforestasi di Indonesia berada di angka 2 juta ha/tahun. Kemudian berturut-turut hingga tahun 2017, yaitu pada periode 2000-2009 sebesar 1,5 juta ha/tahun, 1,1 juta ha/tahun pada periode 2009-2013 dan mengalami peningkatan kembali hingga mencapai 1,47 juta ha/tahun pada periode 2013-2017.
Indonesia sendiri merupakan rumah bagi 10% hutan hujan tropis dunia dan 36% lahan gambut tropis dunia.
Lahan gambut Indonesia diperkirakan menyimpan 28 miliar ton karbon atau setara dengan hampir tiga tahun emisi bahan bakar fosil global.Â
Bisa dibayangkan bukan, jika terjadi kebakaran lahan gambut, berapa ton emisi karbon yang dilepaskan ke udara. Pasalnya, lahan gambut adalah jenis tanah yang dapat menyimpan karbon hingga 20 kali lebih banyak dibandingkan jenis tanah mineral lainnya.
Bila melihat pola konsumsi penduduk, ditemukan bahwa pola konsumsi kelas menengah Indonesia yang cenderung berlebihan dapat menguras lebih banyak sumber daya alam yang sudah dalam kondisi kritis.Â
Pembelian barang sekunder seperti perangkat elektronik, kosmetik impor, mobil dan motor meningkat cukup tinggi sejak 2010. Selain itu, pola konsumsi yang berlebihan juga menghasilkan banyak sampah dalam waktu cepat, baik itu sampah plastik, sampah elektronik, polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan sebagainya.