Dengan demikian, nasihat "rajin menabung pangkal kaya" menjadi tidak relevan dan harus diganti dengan "rajin berinvestasi pangkal kaya".
Jadilah Konsumtif yang BijakÂ
Kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari kegiatan konsumsi. Hal ini wajar karena manusia memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhannya.Â
Jika tidak melakukan kegiatan konsumsi, kita tidak dapat memperoleh dan memenuhi kebutuhan hidup kita. Sementara pelaku usaha tidak dapat memperoleh pendapatan jika tidak ada konsumen yang membeli barang atau jasa yang mereka jual. Hal ini tentu akan membuat usaha mereka macet bahkan mati.Â
Sebagaimana nasihat yang kerap kita dengar bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik, konsumsi yang berlebihan pun demikian.Â
Menerapkan pola konsumsi yang bijak adalah cara untuk mengendalikan keuangan kita tanpa harus mengorbankan kebutuhan, kemudahan maupun kenyamanan.Â
Membeli dan menggunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan, memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, memilih produk-produk yang berkualitas baik dengan masa pakai yang lebih panjang, utamakan membeli produk lokal untuk memajukan usaha masyarakat, adalah beberapa contoh dari pola konsumsi yang bijak.Â
Bersikap bijak ketika berkonsumsi juga berarti turut mendukung konsumsi berkelanjutan (sustainable consumption)Â yang nantinya akan berpengaruh terhadap lingkungan, kesehatan dan kemanusiaan.Â
Nah, apa dan bagaimana konsumsi berkelanjutan dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan umat manusia?Â
Jawabannya akan saya berikan di artikel berikutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H