Dalam sebuah video di YouTube Deddy Corbuzier, musisi muda, Nadine Amizah, pernah mengatakan, "Jadilah orang kaya, karena kalau kamu kaya kamu akan lebih mudah jadi orang baik. Dan saat kita miskin, rasa benci kita pada dunia itu sudah terlalu besar sampai kita enggak punya waktu untuk baik sama orang lain lagi."
Akibat dari pernyataannya itu, banyak netizen menyerangnya karena Nadine dianggap telah merendahkan orang miskin. Sampai akhirnya ia menyampaikan permintaan maaf melalui akun twitter pribadinya.Â
Sebagaimana keriuhan lain yang pernah terjadi di dunia maya, suara netizen biasanya terbagi menjadi pro dan kontra. Mereka yang pro biasanya akan membela atau mencari pembenaran. Sedangkan yang kontra biasanya akan menyindir atau menghujat.Â
Mereka yang menyindir atau menghujat biasanya berdalih bahwa mereka sedang mengedukasi, menyadarkan atau memberi tahu yang "benar". Tapi, apa iya harus disampaikan dengan sinis dan marah-marah?Â
Mengenal Woke Culture
Kalau Anda pernah terlibat dalam perdebatan sengit di dunia maya, Anda pasti familiar dengan netizen yang kelihatannya "melek" banget terhadap suatu isu sosial, lalu berusaha memberi tahu yang "benar", tapi sambil nge-gas.Â
Alih-alih mengedukasi, mengingatkan atau memberi tahu yang benar, mereka ini jadinya malah menyudutkan.Â
Nah, fenomena inilah yang kerap disebut sebagai woke culture.Â
Woke adalah istilah yang populer digunakan di Amerika Serikat, yang mengacu pada kesadaran akan isu-isu yang menyangkut keadilan sosial dan rasial.Â