Sadar atau tidak, kita juga sering bersikap hiprokrit terhadap mereka yang melakukan kejahatan. Kalau mereka cantik atau tampan, kadang kita cuma bilang, "sayang ya cakep-cakep jadi pembunuh. sayang ya cakep-cakep narkobaan" dan bla..bla.. bla lainnya. Giliran pelaku tidak cantik atau tampan, kita ramai-ramai menghujat.Â
Seolah-olah kalau pelaku kriminalnya cakep, dosa apapun yang dia lakukan pantas untuk dimaafkan bahkan kalau perlu dimaklumi. Semenntara kalau pelakunya kurang cakep lantas boleh dihujat seenak jidat.Â
Buktinya? Tengoklah kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Laeli Atik di Kalibata City dan kasus pembunuhan oleh Isabella Guzman di Colorado, AS. Perlakuan netizen pada mereka sungguh berbeda. Padahal keduanya sama-sama melakukan tindak kejahatan.Â
Mengapa Penampilan Itu Penting?Â
Dikutip dari Psychology Today, ternyata penampilan fisik tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam mencari teman kencan atau romantic partner, baik dalam dunia maya maupun nyata.Â
Walaupun awalnya seseorang mengatakan bahwa ia lebih mementingkan kepribadian yang baik dari calon pacar atau pasangannya, namun pada praktiknya tetap saja penampilan fisik menjadi hal pertama yang dinilai.Â
Mereka memang tidak butuh pacar atau pasangan yang super cantik atau tampan layaknya supermodel atau bintang film ternama. Setidaknya kalau si perempuan atau laki-laki tersebut dinilai cukup enak dilihat, itu sudah cukup bagi mereka untuk mengajak kenalan-dan kalau dirasa cocok-melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius.Â
Lalu, kalau orang masih melihat dan menilai dari penampilan, apa gunanya ada pepatah "don't judge the book by its cover"?Â
Menurut saya, penampilan fisik tetap penting karena biar bagaimana pun ketika pertama kali bertemu seseorang pasti hal pertama yang bisa dilihat adalah penampilannya.Â
Sementara kepribadian dan sikap seseorang akan tampak kemudian seiring dengan berjalannya proses interaksi. Oleh karena itu, penampilan tetap perlu diperhatikan untuk dapat memberikan citra dan impresi yang positif.Â