Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Inferno

9 Januari 2021   11:29 Diperbarui: 9 Januari 2021   11:46 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah kaki yang kau kira sanggup mengantarmu ke surga
adalah resah yang siap melemparmu ke dalam bara
menyala-nyala, mendidih hingga ke ujung kepala

Dunia bawah dengan sembilan lingkaran yang mengelilinginya
kekekalan adalah hukuman yang tidak terbayangkan
lebih dari mimpi buruk yang membuatmu terjaga tiba-tiba

Selamat datang di lautan siksa,
para pendosa bertu(h)an syahwat
yang mengisi perutnya dengan hak-hak yang terampas dari genggaman rakyatnya,
para penjual ayat mengibarkan bendera adu domba
dan orang-orang menahbiskan ucapannya sebagai sabda

Kita terlalu mudah terpana oleh rupa
terbius oleh kata-kata
hingga buta dan hilang kesadaran

Kita terlalu mudah cemburu pada dunia
dahaga dan lapar akan puji dan puja
hingga terjebak pada lalai dan lupa

"Api itu akan tetap membara menunggu mangsa yang menjadi bahan bakarnya"

09/01/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun