Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tidak Dikatakan Malam kepada Siang

31 Oktober 2020   18:17 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi malam-photo by Robert Nickson from pexels

Bukalah matamu sebagaimana kau memutar kenop pintu
Saat dingin menyentuh kulitmu dan merisik untuk mendekap rapat-rapat selimut
Ada isyarat yang hendak disampaikan oleh malam
tentang pertemuan di tiga waktu dari yang lima
dan munajat di satu masa yang istimewa
Dimulai dari saat kau melihat semburat jingga,
lalu gelap melipat cahaya
dan berakhir dengan malam yang bersiap-siap menanggalkan pakaiannya.
Bergegaslah menajamkan pendengaran
agar tiada risalah terlewat
ketika jiwa-jiwa masih (sedang) tergenggam
dan berharap hari esok akan dikembalikan.

31/10/2020

Catatan :
*) merisik : berbisik-bisik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun