Aku tidak tahu hukuman apa yang akan kau berikan pada seorang perempuan yang telah menikam dan mencabik-cabik muka orang-orang bertopeng itu di hadapannya.Â
Kau mungkin berpikir bahwa perempuan itu sedang sakit hatinya atau jiwanya lalu gelap mata.
"Dimanakah nalar?"Â
Lalu, perempuan itu tertawa entah atas kemenangan dan kebebasannya, atau sesungguhnya ia sedang menertawakan kegagalanmu dalam memahami drama apa yang barusan dimainkannya.Â
28/05/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H