Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gagal Paham

28 Mei 2020   09:02 Diperbarui: 28 Mei 2020   08:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Francesco Ungaro from pexels

Aku tidak tahu hukuman apa yang akan kau berikan pada seorang perempuan yang telah menikam dan mencabik-cabik muka orang-orang bertopeng itu di hadapannya. 

Kau mungkin berpikir bahwa perempuan itu sedang sakit hatinya atau jiwanya lalu gelap mata.

"Dimanakah nalar?" 

Lalu, perempuan itu tertawa entah atas kemenangan dan kebebasannya, atau sesungguhnya ia sedang menertawakan kegagalanmu dalam memahami drama apa yang barusan dimainkannya. 

28/05/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun