Mohon tunggu...
Niken Marth Lumowa
Niken Marth Lumowa Mohon Tunggu... Sekretaris - Pegawai Swasta

Travelling, Business, Aerobic Zumba and Bodycombat, Jogging

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Terlena Pijatan Ples...Ples...Ples (part 1)

23 April 2019   09:00 Diperbarui: 23 April 2019   09:01 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Melakukan perawatan di  salon kecantikan sebaiknya dilakukan oleh setiap wanita, tak terkecuali juga aku  minimal sebulan sekali  ritual perawatan rambut dan kulit di salon langgananku. Biasanya, kalau mau ke salon kecantikan langgananku, aku harus membuat janji dulu kalau mau ditangani sama mbak si pemilik salon kecantikan (mba Jezzi panggilanku ke dia), selain tempatnya tidak terlalu luas, aku juga tidak mau menunggu kalau mba Jezzi  sedang menangani pelanggannya, lebih baik datang sesuai dengan janji.

Mengendarai sepeda motor di siang hari yang panas, rasanya bukan pilihan yang tepat, tapi aku lebih suka naik motor  - lebih irit- lebih cepat (kalau macet) -- lebih gampang cari alternative jalan lewat kampung. 20 menit berlalu dari kejauhan tampak kulihat  ada beberapa kendaraan yang terparkir di depan salon langgananku, beruntung masih bisa parkir tepat di depan salon langgananku (gratis bayar parkir). 

 "Hai Ken, sudah lama tidak ke salonku" sapaan mba Jezzi yang khas (selalu ada kata "sudah lama tidak ke salonku"),  kuamati penampilan mba Jezzi,  wajahnya semakin kinclong.

 "Baik-baik mba", kataku, sambil jalan menuju tempat yang sudah disediakan untukku, di ruangan salon terlihat  ada 2 orang tamu cowok yang sedang ditangani oleh asistennya.

Mba Jezzi: "Ken, jadi mau facial ples ples atau seperti biasa" katanya sambil tersenyum,  ples manicure pedicure dan  ples massage, "Kennnnn!!!!!" lanjutnya tersenyum

Aku: (tersenyum malu dengar mba Jezzi, menambahkan kata ples ples,...) facial sama crembath aja mba, seperti biasa.

Mba Jezzi: "ngomong-ngomong, kamu sekarang gimana Ken!, maksud gue, sudah punya atau belum, kalau aku masih seperti yang dulu, bertahan dengan status, janda dengan satu orang anak.

Aku: "seperti biasa, mba", jawabku singkat (malas mau jawab panjang lebar kalau soal status).

Mba Jezzi: "gue lebih senang dengan kondisiku sekarang, Ken, lebih bebas atur waktu kemanapun gue pergi, ngak perlu direpotin urusan suami, hari-hari urusanku cuma mengurus anak dan salon kecantikan.

Aku: "mba.....masih sering jalan sama Bapak yang pernah mba ceritain waktu itu, atau sudah ganti yang lain, kataku pelan (karena wajahku lagi di massage).

Mba Jezzi: ...."masih dong Kenn!!!!, gue ngak mau kehilangan dia, Bapak itu kan royal sama gue dan ngak banyak cingcong, kalau gue jalan bareng sama dia, gue yang lebih dominan, bulan depan gue mau jalan-jalan lagi ke luar negeri sama si Bapak itu, loe mau oleh-oleh apa Ken???

Aku: "waaahh  enak ya hidupmu Mba", kenal sama Bapak yang royal, apalagi loe nya lebih dominan ambil peran, biasanya laki-laki yang dominan, knapa bisa begitu???? Kataku pura-pura bego......,..... trus anakmu dan salon siapa yang urus, kalau loe pergi sama si Bapak itu ke luar negeri.!!!, (totokan pada wajah dan kepalaku membuatku setengah tertidur)

----------------------------------------------------------------------------------------to be continued part 2--------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun