Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Kelurahan Jayaraksa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ini bertema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa yang dilaksanakan mahasiswa UPI angkatan 2020.Â
Salah satu program yang dilaksanakan adalah melakukan pembuatan ecobrick dengan tema kegiatan "Go Plastic-Free with Ecobrick". Dalam upaya mengurangi sampah yang akhirnya berakhir di lautan, para aktivis lingkungan dan komunitas di berbagai belahan dunia mencari cara kreatif untuk memanfaatkan limbah plastik. Salah satu solusi yang muncul adalah Ecobrick, yang diperkenalkan pertama kali oleh seorang aktivis bernama Susi Pudjiastuti di Indonesia pada tahun 2010. Pembuatan ecobrick ini merupakan salah satu usaha kreatif dalam mengelola sampah dan memperpanjang usia sampah tersebut.
 Ecobrick adalah cara untuk mengemas limbah plastik ke dalam botol plastik yang padat dan kokoh hingga mencapai berat tertentu antara 0.5 kg atau lebih. Limbah plastik yang dapat dimasukan kedalam botol merupakan sampah plastik bungkus makanan, straws, dan sejenisnya dikumpulkan, di compress, dan dimasukkan ke dalam botol hingga mencapai kepadatan tertentu, dengan menggunakan ecobrick, limbah plastik yang tadinya sulit diolah dapat dijadikan bahan bangunan atau benda-benda kreatif lainnya, yang membantu mengurangi jumlah limbah plastik yang berakhir di alam.Â
Pada pembuatan ecobrick ini tentunya dibantu oleh warga yang ada di RW 2, Ibu - Ibu PKK serta masyarakat yang ada disekitar posko KKN. Pembuatan ecobrick ini dapat membantu masyarakat dalam mengelola limbah sampah plastik serta dapat mendorong masyarakat untuk menciptakan pola hidup tanpa plastik. Sampah plastik tersebut bisa berasal dari warung-warung sekolah, sekitaran pinggir jalan Jayaraksa. Pembuatan ecobrick ini dimulai dari awal mula KKN berlangsung sampai akhir KKN. Sampai akhir kegiatan ecobrick terkumpul hingga 257 botol. Oleh karena itu sudah mengurangi sampah plastik sekitar 128,5 kg yang ada di Kelurahan Jayaraksa.Â
Ecobrick yang telah dibuat  disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah tulisan "Lapang Renyah". Sebelum melakukan pemasangan Ecobrick dibuat terlebih dahulu kerangka tulisan dari besi dengan ukuran 8 mm hingga membentuk tulisan lapang renyah. Setelah itu ecobrick tersebut dapat dimasukan kedalam kerangka tersebut. Lapang renyah merupakan salah satu program unggulan  walikota sukabumi dan wakil walikota sukabumi melalui program Kelurahan Sport Centre. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H