Mohon tunggu...
Lumina Learning Indonesia
Lumina Learning Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Perusahaan Pengembangan Diri

Lumina Learning merupakan perusahanan pengembangan diri, tim, dan organisasi dengan basis kepribadian untuk membangun kedekatan tim, resolusi konflik, dan kolaborasi berkelanjutan. Dengan menggunakan psikometri yang teruji, Lumina mengeksplorasi kepribadian hingga lapisan terdalam mulai dari 4 Spektrum Warna, 8 Aspek, hingga 24 Kualitas. Warna-warni karakteristik manusia dirangkul dengan penilaian yang objektif, berbasis behavioral, dan menjunjung nilai humanistik— Tim Anda akan menjadi lebih meriah dan fleksibel. Rasakan pengalaman imersif ini melalui cerita-cerita yang dituang sedemikian rupa, untuk menjadi inspirasi hari Anda. Kunjungi juga kami di https://luminalearning.id/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Overjustification Effect: Saat Motivasi Ter-sabotase

5 Februari 2024   11:39 Diperbarui: 5 Februari 2024   12:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tio bekerja sebagai asisten editor untuk sebuah publikasi majalah lifestyle. Dalam waktu luang, Tio gemar menulis untuk blog pribadi yang berisi postingan tentang destinasi tamasya yang ia kunjungi saat sedang libur. Karena tertarik dengan gaya penulisan Tio, bosnya menawarkan bonus kepada Tio jika dia bisa mempublikasikan postingan blog tersebut sebagai konten untuk website kantor secara teratur. 

Dengan mantap, Tio menerima tawaran tersebut. Selain bonus, Tio ingin mengambil kesempatan ini untuk membuktikan kemampuan menulisnya kepada bosnya, dengan harapan kontribusinya itu akan membawa kenaikan pangkat untuk dirinya. 

Awalnya, ini tampak seperti ide yang bagus... tapi ternyata lama kelamaan Tio merasa ada yang berubah. Sebelumnya, Tio merasa bisa lancar menulis artikel untuk blog-nya dan menyelesaikannya secepat kilat. Tapi kini, ia jadi mudah mengalami writer's block hingga akhirnya pekerjaan ini selalu selesai mepet dengan deadline. Selain itu, Tio merasakan adanya perbedaan kualitas tulisannya yang dulu dengan yang sekarang. Ia juga merasa lebih sulit untuk mengumpulkan niat menulis sejak diminta untuk membuat konten website. 

Tio menjadi cemas. Dia memikirkan, "Bagaimana aku bisa naik pangkat sekarang..?" Bos Tio ternyata juga merasakan perbedaan ini dan merasa kebingungan karena ia tidak pernah meminta Tio untuk mengubah proses maupun hasil penulisan Tio. 

Apa yang terjadi ya dengan Tio? Bisa jadi Tio sedang merasakan pengaruh dari Overjustification Effect. Overjustification Effect adalah fenomena di mana pengaruh insentif atau motivasi eksternal seperti bayaran atau penghargaan dapat meredupkan motivasi intrinsik dalam diri yang sebelumnya menjadi motivator utama. Ini dapat mempengaruhi keefektifan kerja secara negatif, sebab mengurangi niat yang dalam untuk melibatkan diri di pekerjaan. 

Dalam penelitian oleh Edward Deci (1971), dua kelompok subjek diminta untuk menyelesaikan puzzle selama tiga hari. Pada hari kedua, salah satu dari kelompok tersebut dikenalkan motivasi eksternal dalam bentuk bayaran untuk mengerjakan puzzle. Di hari terakhir, kedua kelompok balik tidak diberi reward, dan terlihat perbedaan antara motivasi mereka melengkapi puzzle. Kelompok yang pernah diberi reward ternyata tidak dapat menyelesaikan puzzle secepat kelompok yang hanya termotivasi secara internal. 

Menurut teori Determinasi Diri, perubahan tingkat motivasi itu terjadi karena salah satu komponen dari motivasi intrinsik adalah otonomi diri, dan adanya insentif luar dapat mengurangi otonomi di mata subjek (Riley, 2016). Lalu bagaimana kamu bisa menghindari fenomena ini? 

Gunakanlah kualitas-kualitas Lumina yang ada dalam diri kamu. Misalnya dalam kasus Tio, ia bisa menggunakan kualitas Purposeful dan Tough yang mana Tio menyadari dan kembali kepada tujuan awalnya menulis blog, yaitu untuk hobi dan kesenangan pribadi. Jika tujuan ini sudah ajeg untuk Tio, ia jadi bisa menolak dengan tegas tawaran bosnya untuk menjadikan postingan blognya sebagai bagian dari pekerjaannya. 

Dari kisah Tio kamu juga dapat belajar untuk membatasi adanya motivasi eksternal, apalagi jika itu menyangkut hobi atau hal yang kamu senangi karena bentuk motivasi yang dapat mendorong kita lebih jauh adalah motivasi yang datang dari dalam diri.  Jadi ingat saja ya, tempat terbaik untukmu adalah tempat dimana kamu bisa mempertahankan passion kamu terhadap apa yang kamu kerjakan.

Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun