Istilah bootcamp memiliki banyak penggemar, terutama untuk orang yang berambisi mengejar impian dan karir mereka. Bootcamp adalah program pelatihan yang dilakukan secara intensif untuk memberikan pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang tertentu. Membuka peluang dan networking tanpa batas. Banyak orang berbondong-bondong ikut bootcamp, apalagi dengan adanya garansi kalau kamu sampai tidak diterima kerja setelah lulus bootcamp.
“Niat” dan “ikut-ikut aja”, beda tipis loh!
Ada beberapa orang yang berangkat dengan niat untuk mencapai rencana hidup yang mereka inginkan. Ada juga yang memilih mencoba bootcamp sambil mendapatkan inspirasi di sela-sela perjalanan mereka. Keduanya berangkat dari niat yang sama, yaitu mengembangkan diri dan belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apakah yang kamu jalani dapat mendekatkan kamu dengan tujuan hidupmu, atau selama ini kamu hanya sekedar menutup mata mengikuti apa yang ditentukan oleh konstruksi sosial untukmu?
Simak pengalaman berharga Lumina Learning Indonesia berpartisipasi sebagai narasumber dan mentor dalam Tri Sector Leadership Bootcamp Batch #3.
Tri Sector Leadership Bootcamp (TSLB)
Institut Harkat Negeri, sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan kepemimpinan. Sejak 2016, Institut Harkat Indonesia membuat kegiatan pengembangan di lapangan untuk kalangan muda di daerah. Aspirasi ini kian berlanjut hingga kegiatan pengembangan kepemimpinan dapat dilakukan secara daring dan luring untuk menjangkau seluruh Indonesia. Sejak akhir 2021 TSLB terus membuka peluang beasiswa bagi emerging leaders di seluruh Indonesia. Kabar baiknya telah dibuka pendaftaran Tri-Sector Leadership Bootcamp Batch #4.
TSLB adalah ruang pelatihan intensif yang diampu olehDi sektor mana pun kita berada (publik, swasta, sosial) punya tujuan yang sama: memberikan yang terbaik pada masyarakat. Perubahan iklim telah membawa perubahan sosial yang berimbas pada sisi ekonomi dan kebijakan. Dampaknya, segala sesuatu menjadi tidak terprediksi (Think Insights, 2023). Memahami cara kerja tiga sektor–publik, swasta, dan sosial masyarakat–adalah tahap awal kolaborasi para pelaku di tiga sektor dalam mencari jawaban bagi tantangan sosial. Dan ini yang menjadi dasar pengembangan kurikulum Tri-Sector Leadership Bootcamp (TSLB). TSLB mengenalkan cara pandang tri-sektor lengkap dengan ruang diskusi bersama para mentor di mana tiap orang dapat berbagi pengalaman tidak hanya mentor tapi juga antar peserta dari seluruh Indonesia.
Apa yang membuat TSLB istimewa
1.Merupakan Program Beasiswa untuk orang muda.
Cocok banget nih untuk kamu lifelong learner yang berusia 25-34 tahun, memiliki motivasi belajar, dan ingin Indonesia jadi lebih baik. Mereka yang lolos seleksi TSLB akan dibiayai akomodasi dan perjalanan dari tempat asal menuju lokasi induksi di Jakarta dan kelulusan yang dilaksanakan di Padepokan Kalisoga, Brebes.
2. Belajar dan berdiskusi bersama para narasumber, mentor, dan alumni TSLB yang pernah berkiprah di tiga sektor.
Ego sektoral adalah sumber permasalahan sosial. TSLB menggugurkan ego ini dengan menghadirkan pula mentor-mentor yang telah berkiprah di tiga sektor dari mulai pembuat kebijakan hingga pelaku di akar rumput.
3. Lokalatih Kepemimpinan yang Menyenangkan
Kurikulum TSLB dibuat dengan metode pembelajaran andragogi, dengan mengadopsi strength-based thinking transdisipliner sehingga ruang latih kepemimpinan lebih menyenangkan. Kamu akan diajak berproses dalam kegiatan-kegiatan yang akan membuatmu berpikir analitis, kritis, dan kreatif.
4. Investasi jangka panjang.
Selama 9 minggu Tri-Sector Leadership Bootcamp akan mengajakmu memperdalam pengetahuan, melebarkan wawasan, dan memperdalam kemampuan kepemimpinan bareng para mentor. Seseorang terus belajar karena kita mau berbuat lebih banyak. Indonesia masih memiliki banyak ruang perbaikan. Investasikan waktu hari ini untuk membuat esok lebih baik.
Jangan buru-buru kolaborasi sebelum tahu ini!
Dengan mengenal 4 prinsip Lumina, kita baru sadar bahwa kolaborasi adalah akhir yang kita inginkan. Kita perlu fondasi yang kuat sebelum mencapai itu, yaitu diawali dengan mengenal diri supaya kamu bisa peka menyikapi perbedaan antara kamu dengan orang lain dan menyesuaikan respon kamu sesuai dengan gaya rekan bicara.
Membongkar mitos kepemimpinan
Mengenal diri akan membangun pemahaman bahwa kamu tidak perlu menunggu sampai posisi tertentu untuk membuat perubahan baik bagi dirimu dan orang di sekitarmu.
"ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”
Seperti tutur kata dari Ki Hajar Dewantara, menjadi seorang pemimpin tidak harus selalu di depan untuk menjadi teladan. Peran sebagai seorang pemimpin juga dapat dilakukan di posisi tengah untuk memberi inspirasi dan posisi belakang untuk memberi dorongan.
Gaya kepemimpinan situasional (situational leadership) cocok untuk kamu yang ingin lebih peka dengan kapasitas dan kesiapan anggota tim mu!
ini tidak menetap, kamu bisa menyesuaikan peranmu kapan saja sesuai kondisi (bergantung dari hubungan antar tim dan tugas)
Telling ー kamu berada dalam tim dengan beban pekerjaan tinggi. Anggotamu bisa jadi belum mempercayaimu dan anggota lain sepenuhnya, tidak mengerti harus bertindak apa, atau tujuan timmu. TIPS: Kamu perlu membangun hubungan dengan kualitas Sociable, Demonstrative, dan Intimate. Kamu bisa menjadi penggerak pertama dengan kualitas Takes Charge, Purposeful, dan Reliable.
Delegating ー pekerjaan tidak menuntut beban yang banyak dan anggota tim mu terlihat tidak peduli. TIPS: Kamu bisa coba menggali apa yang menarik bagi mereka, membiarkan tujuan terus berkembang, dengan mencoba kualitas Spontaneous, Adaptable, Radical, dan Imaginative. Jangan lupa menjadi Sociable, Intimate, Observing, dan Empathetic untuk memahami betul mengapa mereka seperti itu.
Selling ー Anggota tim mu bersemangat menjadi bagian dari tim. Mereka ingin mengerjakan berbagai tugas, hanya saja tidak tahu proses mencapainya. TIPS: Kualitas Accommodating dan Demonstrative bisa membuat mereka nyaman dengan dukungan yang kamu berikan. Jangan takut untuk menggunakan kualitas Competitive, karena kualitas ini juga bisa mendorong tim mu untuk mencetak penilaian terbaik dalam organisasi.
Participating ー kamu sebagai ketua tim dan anggota tim mu bersama membuat keputusan penting. TIPS: Cara yang paling membantu adalah memfasilitasi jalannya diskusi atau menjadi narahubung pendapat antar anggota. Gunakan kualitas Empathetic, Accommodating, Collaborative, dan Conceptual. Gak hanya itu, kamu juga bisa menjadi Purposeful, Competitive, Structured, Logical, dan Tough untuk mengarahkan fokus diskusi menjadi efisien dan maksimal. Kualitas Logical dan Tough membantu menciptakan dinamika dengan diskusi yang bisa saling melengkapi dan berdasarkan fondasi yang kuat.
Punya kualitas lain yang ingin kamu gunakan? Psh, ini contekan yang bisa kamu bawa.
Jika kamu diminta untuk memimpin suatu kegiatan, kualitas apa yang akan kamu gunakan?
Harapan untuk peserta TSLB
Pemimpin = pe+mimpi+n. Orang yang memiliki banyak mimpi, bisa membicarakan dan menggerakkan orang-orang disekitarnya untuk mencapai mimpi mereka.
- Peserta TSLB Batch #3
A leader is not a position, it is a value and behavior
- Sudirman Said, Ketua Institut Harkat Negeri
Jangan terlalu cepat membuat judgement bahwa suatu kualitas itu buruk. Nyatanya, semua kualitas itu mempunyai perannya masing-masing. Kesadaran itulah yang menjadi awal dari perkembangan personal mu.
- Ayleen Wisudha, Lumina Partner for Indonesia
Referensi
Lianovanda, D. (2022, September 1). Apa itu bootcamp: Yuk, ketahui pengertian dan 6 manfaatnya. Skill Academy. https://blog.skillacademy.com/bootcamp-adalah
Rothmann, S., & Cooper, C.L. (2022). Work and Organizational Psychology. Routledge
Think Insights. (October 24, 2023). BANI – How To Make Sense Of A Chaotic World. https://thinkinsights.net/leadership/bani/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H