Mohon tunggu...
Lumina Learning Indonesia
Lumina Learning Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Perusahaan Pengembangan Diri

Lumina Learning merupakan perusahanan pengembangan diri, tim, dan organisasi dengan basis kepribadian untuk membangun kedekatan tim, resolusi konflik, dan kolaborasi berkelanjutan. Dengan menggunakan psikometri yang teruji, Lumina mengeksplorasi kepribadian hingga lapisan terdalam mulai dari 4 Spektrum Warna, 8 Aspek, hingga 24 Kualitas. Warna-warni karakteristik manusia dirangkul dengan penilaian yang objektif, berbasis behavioral, dan menjunjung nilai humanistik— Tim Anda akan menjadi lebih meriah dan fleksibel. Rasakan pengalaman imersif ini melalui cerita-cerita yang dituang sedemikian rupa, untuk menjadi inspirasi hari Anda. Kunjungi juga kami di https://luminalearning.id/

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cepat Dapat ACC: Ini Cara Mengerjakan Revisi

22 September 2023   10:27 Diperbarui: 22 September 2023   14:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayangkan lukisan monalisa jika mendapatkan masukan tambahan. Ilustrasi dari Berkerdag (Medium)

Mengerjakan revisi dalam sekali jalan menjadi idaman, bukan? 

Biasanya tulisan pertama adalah draft, hasil dari semua yang ada di proses berpikir. Jadi, jangan kaget jika kamu mendapatkan revisi. Revisi memberikan kamu kesempatan untuk merefleksikan apa yang kamu ketahui, poin mana yang ingin kamu jabarkan dengan lebih baik, dan bagaimana kamu membawa pembaca dengan karyamu. Apa yang kamu miliki bisa saja sudah bagus, hanya kurang lengkap. Dari celah ini kamu akan menemukan berbagai kesempatan yang membuat kamu dan pemberi revisi (selanjutnya disebut sebagai pembaca) bisa sama-sama puas (Germano, 2021).

Pembaca tidak hanya sekedar pemeran yang datang dan pergi begitu saja. Bisa saja mereka merasa skeptis, kebingungan, atau buruknya kehilangan kepercayaan. Kamu perlu memastikan pembaca bisa fokus pada apa yang kamu sampaikan. Revisi yang baik biasanya memacu kamu untuk mengutak-atik proses berpikir supaya kamu dapat menyampaikan argumen yang jelas dan berkembang, bukan kalimat monoton yang berulang (Germano, 2021).

Simak juga 4 spektrum energi yang mempengaruhi proses berpikir kita sehari-hari dalam artikel rekomendasi di bawah ini. 

Menurut (Germano, 2021),  ini 3 refleksi yang bisa kamu ambil dari revisi:

  • Mengapa kamu membawa topik tersebut?

  • Mengapa topik tersebut dibawakan dengan alur seperti itu?

  • Mengapa kamu perlu meyakinkan pembaca akan pentingnya topik tersebut?

Ini pengalaman revisi yang bisa terjadi di tempat kerja.

Lumi membutuhkan Mina untuk mengerjakan promosi event penggalangan amal dalam bentuk video Reels di Instagram. Dalam event tersebut, akan ada bazar dan panggung hiburan. Hasil penjualan dari event akan diserahkan kepada organisasi nirlaba. Ketika Mina menunjukkan hasilnya, Lumi terkejut. Menurut Lumi, video penggalangan amal seharusnya menunjukkan footage kehidupan organisasi nirlaba di sana. Alih-alih, Mina membuat reels yang menunjukkan penyanyi terkenal bersama anak-anak dari organisasi nirlaba sedang berjoget. Lumi juga merasa caption Reels terlalu pendek, serta tidak mengulik banyak mengenai organisasi nirlaba.

Di satu sisi, Lumi merasa ada yang bisa diubah dan dikembangkan dari Reels tersebut. Di sisi lain, Mina memiliki alasan khusus mengapa reels tersebut sudah cukup baik untuk disampaikan. 

Dari mana ide-ide revisi berdatangan?


Bayangkan lukisan monalisa jika mendapatkan masukan tambahan. Ilustrasi dari Berkerdag (Medium)
Bayangkan lukisan monalisa jika mendapatkan masukan tambahan. Ilustrasi dari Berkerdag (Medium)

Dari ilustrasi di atas, kita jadi tahu tidak semua revisi bisa ditelan mentah-mentah. Ide tersebut bisa saja datang hanya meletup-letup sebentar, atau ide tersebut tidak lebih besar dari sekedar feeling saja. 

Berbeda dengan intuisi ー ketika orang menggunakan pengetahuan, pengalaman, dan preferensi nya yang berulang digunakan di situasi serupa sehingga keterampilannya semakin terasah. Uniknya, negosiasi terjadi dalam proses mengerjakan revisi, dimulai dari (1) bagaimana karyamu membuka kesempatan bagi orang lain untuk mengekspresikan pandangan dan pengalaman mereka; (2) cara mu mempersuasi dengan argumen dan data pendukung sehingga pembaca bisa berada pada satu frekuensi dengan mu.

Dengan memahami apa yang menjadi preferensi diri sendiri, kita dapat menyampaikan maksud dan tujuan pesan kita kepada orang lain. Begitu juga mengenal dan menerima mengapa orang lain melakukan cara yang berlawanan dengan kita. Cara bekerja dan berkomunikasi bisa saja berbeda, namun memiliki kemungkinan untuk menghasilkan satu hal yang ingin dicapai bersama. Dalam mengerjakan revisi, kita butuh mendengarkan kembali dan membaca kembali, terutama dari orang yang memberikan revisi kepada kita. Kita perlu mengizinkan diri kita untuk mendengarkan bagaimana alur dari masukan dan revisi yang diberikan. Dengan itu, kamu jadi memahami pesan demi pesan, dari momen ke momen. Kenali poin yang menjadi batu sandungan yang membuat proses membacamu berhenti (Germano, 2021).

Lumina Spark, salah satu produk dari Lumina Learning, bisa membantu kamu dan tim memahami poin penting yang disoroti oleh orang yang memberikan dan mengerjakan revisi. Ini yang terjadi dalam pengalaman Lumi dan Mina.

Tampilan depan dari Lumina Spark

Cover dari produk Lumina Spark. Sumber: Lumina Learning Indonesia
Cover dari produk Lumina Spark. Sumber: Lumina Learning Indonesia


Setelah Lumi melihat Lumina Spark miliknya, Lumi jadi tahu bagaimana supaya kedua pihak bisa saling menguntungkan dan segera memberikan ACC dari revisi yang diajukan. Perubahan baik yang dapat dilakukan Lumi adalah tahu apa yang ingin ditanyakan. Berarti memahami alasan di balik Reels buatan Mina.

Karena Lumi dan Mina sama-sama memiliki energi merah sebagai spektrum warna dominan, maka Lumi dapat bertanya terus terang kepada Mina. 

“Ide apa saja yang terlintas dalam proses pembuatan video Reels?”

“ Dari semua ide yang ada, mengapa kamu lebih memilih satu ide yang sekarang ini diimplementasikan menjadi Reels?”

“Apa yang ingin kamu tonjolkan dalam video Reels tersebut?”

“Bagaimana Reels tersebut memberikan pengaruh yang membuat kita dapat mencapai outcome yang kita inginkan? Bisakah Mina menceritakan alurnya?”

Sekarang Mina sudah mengetahui apa yang menjadi pertimbangan Lumi melalui spektrum energi merah. Lalu, lihat bahwa Lumi juga datang dari energi biru, maka Mina perlu membuktikan bahwa ide-ide yang dimilikinya juga memiliki data pendukung dan ide yang memiliki indikator realistis. Ini salah satu jawaban Mina, jika dirangkumkan : 

reels ditujukan untuk menciptakan engagement dalam reels, salah satunya melihat keseruan anak-anak dari organisasi nirlaba yang dapat berinteraksi langsung dengan penyanyinya. Menciptakan harapan bahwa para penonton juga bisa melakukan hal serupa jika mendatangi event tersebut. Adanya harapan-harapan inilah yang kemudian tertuang menjadi komentar dan aksi membagikan konten tersebut ke orang lain di berbagai media sosial. Karena reels bersifat interaktif dan singkat maka caption hanya menuliskan outcome yang dituju, yaitu penonton datang ke acara event penggalangan amal.

Sekarang, apa arti revisi bagi kamu?

Revisi bisa dipandang sebagai sesuatu yang produktif dengan melihat cara pandang yang baru dan berbeda. Tidak banyak orang tahu dari mana ide revisi datang, tapi sekarang kamu bisa mengenali sumber pertimbangan pembaca seperti contoh Lumi di atas. Sekarang kamu jadi mengetahui bagaimana cara menanyakan poin revisi, memegang argumen, dan merespon rekan bicara mu. 

Referensi:

Germano, W. (2021). On Revision: The only writing that counts. University of Chicago Press.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun