Di sebuah kerajaan di negeri antah - berantah.
    Seorang pangeran tampan tengah memacu kudanya dengan cepat. Kuda berwarna putih yang perkasa itu berlari tanpa kenal lelah mengikuti perintah tuannya.
    Rupanya pangeran sedang berlomba dengan waktu menuju benteng kerajaan musuh yang sudah terlihat. Di dalam benteng itulah seorang putri cantik sedang disekap.
    Setelah melumpuhkan para prajurit jaga, pangeran bergegas menerobos pintu benteng. Rupanya di dalam telah menunggu sejumlah ksatria kerajaan musuh yang terkenal tangguh. Dengan keberanian tinggi pangeran mengayunkan pedangnya dan membuat para ksatria itu terdesak.
    Sang pangeran terus bertempur hingga menderita luka - luka dan meraih kemenangan. Lalu berlarilah dirinya menaiki anak tangga menuju puncak benteng.
    Akhirnya sang pangeran bertemu sang putri di atas benteng. Keduanya saling berpelukan. Kerajaan musuh berhasil dikalahkan. Sang putri berhasil dibebaskan.
    Buku dongeng Ingenuous Prince.
    Lancelot selalu mendengar cerita itu semasa kanak - kanak. Dongeng yang kerap dibacakan ibunya sebagai pengantar tidur. Dongeng yang sungguh berkesan di hati Lancelot.
    Lancelot pernah bertanya pada ibunya, sebenarnya mana yang lebih dicintai pangeran, negaranya atau sang putri. Pangeran begitu ambigu, tidak jelas maksud hatinya berperang dengan musuh.
    Sang ibu hanya tersenyum dan menjawab bahwa dirinya juga tidak tahu. Namun pangeran adalah orang berhati mulia. Orang seperti itu tentu paham bagaimana seharusnya bersikap.
    Dan Lancelot tak pernah bisa memahami jawaban ibunya. Mungkin Lancelot memang bukan orang berhati mulia sehingga tak bisa menemukan jawabannya. Dan kelihatannya memang begitu. Hati Lancelot telah dingin dan kotor oleh dendam selama bertahun - tahun.