Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-15

19 Maret 2014   13:37 Diperbarui: 3 Februari 2016   08:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        "Tolong jangan katakan pada siapapun bahwa aku Si Penembak Cepat." Lancelot menatap Stella dengan pandangan mengemis.

        Sementara angin bertiup kencang di tempat itu. Sejauh mata memandang, di sekeliling keduanya terlihat langit biru dan kumpulan awan. Apa mereka sedang terbang? Tidak, keduanya tengah berdiri di bangunan Tower Bridge. Dibawah mereka membentang sungai Thames yang keemasan tertimpa mentari pagi. Sungguh tinggi jembatan ini, seolah mereka berdiri di awang - awang.

        "Yang kulakukan itu salah ...," Lancelot bergumam, "seharusnya aku tak pernah datang ke London. Seharusnya aku tidak terlibat perang ini."

        "Jangan menyalahkan diri anda, tuan Green," Stella berkata, "semua sudah terjadi."

        Segera setelah rahasianya bocor, Lancelot menarik Stella untuk menyelinap keluar markas. Ia tak mau pembicaraan mereka didengar teman - teman satu skuadron.

        Stella hanya menurut sambil mengelus dada. Lancelot benar - benar pilot tanpa disiplin. Minggat dari markas dianggapnya sepele. Padahal sang komandan melarang anak buahnya keluar tanpa izin.

        "Aku benci warga London tapi malah melindungi mereka. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi. Sampai - sampai lupa pada Arabel, si gadis dalam foto." Lancelot mendesah. "Rasanya begitu tolol. Hatiku justru terseret dalam perang ini. Benar - benar tidak konsisten dengan niatku semula."

***

        Selagi Lancelot dan Stella bercakap - cakap, ada orang lain yang berdiri di jembatan itu.

        Arabel tampak memegangi topi lebarnya. Ia takut angin nakal menerbangkannya ke sungai. Mata gadis cantik itu menyipit. Melindungi diri dari debu.

        Pagi ini Arabel bangun dengan kepala pusing. Semalam ia bermimpi buruk. Kenangan perjalanan keberangkatannya ke London tiba - tiba muncul. Waktu itu u-boot yang ditumpanginya bertemu kapal perusak Inggris dan dibombardir. Bom - bom laut berledakkan. Mengerikan. Arabel tak mau mengingatnya lagi. Untung dirinya bisa selamat dan terdampar di pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun