Mohon tunggu...
LumbaLumba
LumbaLumba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Mencoba berbagi kisah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Tercantik di London (Perang Eropa)-25

14 April 2014   13:48 Diperbarui: 4 Oktober 2015   18:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

        Maka pagi itu meluncurlah ribuan pesawat Jerman menuju London.

        Hitler berniat menghantam London dan sekitarnya buat terakhir kali. Armada udaranya mengangkasa di atas selat Channel, siap mengubur pasukan Inggris.

        Namun sesungguhnya keadaan Luftwaffe sendiri tidaklah bagus.

        Hingga detik ini, berdasarkan perhitungan statistik, mereka telah kehilangan banyak pesawat. Lebih banyak dibanding pihak Inggris. Suatu hasil yang menciutkan nyali. Untung jumlah pilot dan pesawat Luftwaffe lebih banyak dari RAF. Hal itu mencegah angkatan udara mereka kolaps.

        Mengetahui situasi tersebut, tidak salah bila Hitler mempertaruhkan hari ini sebagai penentuan.

        Bila RAF sudah hancur secara total, bisa diyakini Inggris segera jatuh ke tangan Nazi. Namun bila tidak, Luftwaffe harus pulang ke Jerman untuk mengumpulkan kekuatan kembali. Dan itu berarti Inggris mendapat angin segar untuk memperkuat RAF.

        Apalagi Amerika, meskipun belum ikut berperang, selalu memberi bantuan peralatan militer pada Inggris. Kapasitas produksi industri Amerika sangatlah besar. Mereka sanggup menghasilkan banyak kapal, tank, dan juga pesawat dalam waktu singkat. Dengan bantuan Amerika, mungkin sekali RAF akan lebih kuat dari sebelumnya.

        Sekilas mudah saja solusinya. Hancurkan saja industri perang Amerika. Namun kenyataannya tak semudah itu. Pesawat pembom jarak jauh Jerman tak bisa menjangkaunya. Amerika terlalu jauh dari Jerman.

        Semua kemungkinan buruk itu tidak boleh terjadi. Hitler bertekad menundukkan Inggris di hari penentuan ini.

Bersambung

(Kisah ini ditayangkan tiap senin - rabu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun