Mohon tunggu...
Andee Meridian
Andee Meridian Mohon Tunggu... -

the gembel mancanegara\r\n\r\npenggemar SBN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri di balik Wabah Ulat Bulu

21 April 2011   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:33 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ogaaaaaaaah.....di dalam sini enak mak, adeeeeeem terbungkus CD. Meski kadang bau amis...kehkehkehkeh ". Herry menolak menuruti perintah nunik

Penolakan herry juga diikuti mahluk-mahluk lainnya. Maskolis juga betah nempel-nempel di bagian itunya youly.

Wepe dan AA yang betah nempel-nempel di dekat bibir dan jenggot youly dan hawa.

Sementara itu meski kebagian beroperasi di bagian ketiak youly dan hawa, Gebe dan elang langit ternyata menikmati bagian yang juga sensitif itu. Kata mereka berdua, biar asem yang penting adem.

Nunik merasa tidak enak kepada youly dan hawa, karena mereka sudah rela mencium silit pitik yang penuh tembelek. Akhirnya dengan kesaktiannya nunik berhasil merontokkan bulu-bulu itu. Sebagai hukuman atas pembangkangan mahluk lelembut dan lekasar, mak nunik menjadikan bulu-bulu itu ulat. Satu helai bulu diubahnya menjadi 1000 ekor ulat.

" Ampun mak........aku gak mau jadi ulat bulu mak ". Teriak mereka yang hampir bersamaan

" Maaf....kalian sudah mengkhianatiku, kalian akan menjadi ulat bulu selama-lamanya. Dengan kekuatan angin enyahlah kalian ke planet bumi ".

Akhirnya ulat-ulat yang berjumlah berjuta-juta itu berterbangan menuju planet bumi hingga menciptakan wabah ulat bulu yang meresahkan.

1303396156719312760
1303396156719312760

*SEKIAN*

* Walah....panjaaaaaaang.....wkwkwkwkwkwkwk....tengkyu buat om herry atas kiriman fotonya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun