Mohon tunggu...
Luqman Aryowidi
Luqman Aryowidi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a passionate geek

Video Game, Comics, Movie, Football and Pro Wrestling Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola dan Komunitas, Arena Gladiator Modern

7 September 2018   18:57 Diperbarui: 7 September 2018   19:13 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh yang terakhir faktor kebencian berbasi agama atau kepercayaan melihat dari pertandingan di liga Skotlandia, Old Firm Derby. Pertandingan yang mempertemukan rival satu kota Celtic Fc dan Rangers Fc di kota Glasgow. Pertandingan ini sangatlah mencolok dengan identitas masing-masing klub dan hampir mustahil menjelaskan pengaruh komunitas atau fansnya terhadap awal terbentuk dan kebijakan klubnya hanya melihat dari satu faktor ini karena sudah bergerak bukan hanya lagi tentang agama atau kepercayaan, sudah merambat ke faktor sosial dan politik, namun tetap saja awal mula rivalitas ini terbentuk dari agama atau kepercayaan. 

Celtic Fc dibentuk oleh Brother Walfrid yang pada awalnya untuk membantu perekonomian yang digunakan oleh komunitas Irish Katolik dan Rangers Fc dibentuk oleh sekelompok pemuda lokal, namun tokoh yang sangat berpengaruh besar adalah John Ure Primrose, seorang elit politik yang anti Irish dan anti Katolik, sehingga menjadi penyokong klub tersebut, membuat Rangers Fc sebagai salah satu pusat komunitas Protestan.  Identitas masing-masing klub sempat membuat kebijakan terkait transfer pemain, Celtic Fc hanya membeli pemain keturunan Irish dan Katolik, sedangkan Rangers Fc kebalikannya, protestan dan warga Britania Raya seperti Skotlandia atau Inggris. 

Salah satu peristiwa yang menyebabkan kekacauan besar adalah Hampden Park Riot tahun 1980, pertandingan final piala FA Skotlandia yang mempertemukan kedua klub tersebut berakhir dengan bentrokan antar fans,yang menyebabkan Asosiasi Sepak Bola Skotlandia dan pemerintah Skotland membuat aturan yang sangat ketat untuk semua klub profesional. 

Identitas yang mewakili kedua klub tersebut selalu diperlihatkan sampai mengandung konten sensitif, fans Celtic Fc mengibarkan bendera Irlandia dan simbol Irish-Catholic dan menghasut fans Rangers Fc dengan ejekan yang berbau politik dan monarki, fans Rangers Fc sebaliknya mengibarkan bendera dengan warna khas Britania Raya atau Union Jack dan juga menghasut fans Celtic Fc sebagai kumpulan simpatisan militan IRA, Irish Republican Army.

Tidak semua klub sepak bola dibentuk karena beberapa faktor tersebut, namun tiga contoh tersebut sepertinya sudah membawa level persaingan, kebanggan, ego klub sepak bola ke sesuatu yang berbeda. Pertandingan bukan hanya lagi sekedar kebanggaan suatu kota atau klub mana yang menjadi ciri khas kota tersebut, melainkan sudah seperti pertandingan hidup dan mati, menjadikan stadion sebagai arena pembantaian secara mental. Slogan, banner, spanduk dan mosaik menjadi senjata mereka selama 90 menit, suara fans menjadi amunisi yang tidak ada habisnya bagi tuan rumah sedangkan siulan dan ejekan bagaikan ranjau bagi tim tamu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun