Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sumpah Serapah

16 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 16 Maret 2024   20:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku

Tak akan pernah seindah lirik dalam syair para pujangga

Dan juga tak akan mungkin semanis lirik lagu para pemuja cinta

Aku

Hanyalah ceceran ceceran kata di bibir para sampah

Para cendekiawan tak mungkin mengundangku di meja meja jamuan

Dan tak akan kau temui aku di pertemuan para Raja

Aku hanyalah bahasa para pinggiran

Yang saban hari berbau asap dan debu

Bermandikan tuak pun alkohol 

Kasar dalam makna 

Tak layak di tahta para petinggi kasta

Lemah lembut tak berarti bagiku

Sebab aku memang terlahir dalam amarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun