Sabtu yang basah
aku mengintip dibalik tirai
awan yang berarak memunggungiku
berlalu tanpa isyarat
Kuseruput lagi kopiku yang sedari tadi memandangiku
ahrgghh.!!!! rasanya yang hambar
sedingin Sabtu yang basah
di September yang kerap menangis
Sabtu yang basah
memeluk dingin yang mencumbui raga
menikmati aroma tanah
memandangi dedaunan yang menari
mensyukuri setiap tetesan - tetesannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!