Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percaya Boneka Arwah, Pemujaan yang Berlebihan

10 Januari 2022   00:12 Diperbarui: 10 Januari 2022   01:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adopsi dan percaya pada boneka arwah akhir - akhir ini tengah menjadi tren. Terutama dikalangan publik figur yang sejatinya harus menjadi contoh bagi para followersnya. Boneka - boneka tersebut mereka yakini bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Tak heran, jika mereka rela merogoh kocek lebih untuk perawatan itu boneka.

Memiliki boneka sebetulnya sah - sah saja. Akan tetapi, ketika kita memujanya berlebihan maka itu adalah indikasi penyimpangan dari kewarasan kita. Apalagi sampai ada juga yang percaya bahwa boneka arwah tersebut bisa sebagai sarana terapi pelepasan stress. 

Ivan Gunawan dalam salah satu wawancara dengan Boy William mengatakan bahwa boneka tersebut bukanlah " boneka" tetapi " anak". Tak ayal Boy William pun terheran - heran.  Lanjut Ivan lagi " kalau misalnya kelak bepergian, boneka - boneka tersebut akan dibelikan tiket pesawat di kelas bisnis". Bukankah hal itu bentuk pemujaan yang berlebihan?. Yang bahkan kepada sesama manusiapun belum tentu Dia mau melakukan itu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun