Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau yang Pergi

22 Januari 2019   12:04 Diperbarui: 22 Januari 2019   12:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau yang pergi
karena cinta yang menolak untuk dimiliki

Kau yang pergi
kucari di sudut - sudut kota yang telah sunyi
di bangku - bangku taman yang kini sepi
di buku - buku cerita yang berdebu
di baris - baris puisi yang belum tertuliskan
di dinginnya angin malam yang menggigil
di cangkir - cangkir kopi yang mengepul

Kau yang pergi
tinggalkan aku meratapi hening
seumpama kota yang ditinggal, kini jiwa ini kosong
seumpama bangku taman, yang rindu di kunjungi
seumpama buku cerita inginkan dibaca
seumpama barisan puisi yang ingin dituliskan
sedingin angin malam yang inginkan dekap
seumpama cangkir - cangkir kopi yang tersisa ampas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun