Aku, perempuan sepi
mencintai malam dan kelam
bercumbu dengan lukaÂ
beranakkan dendamÂ
Tak lagi aku mencintai hujan
yang telah merusak sunyiku
dengan tangisan rinainya
Melukiskan getir dalam senyum
memeluk sepi dalam keramaian
berselimut dingin dalam hangat
Menarikan tarian - tarian sunyi
di atas bara - bara yang memanas
lolongan anjing di malamÂ
adalah musik bagi jiwakuÂ
Sepi
adalah kata dalam puisiku
lirik dalam dalam lagu - laguku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!