Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Abaikan Instruksi Keselamatan oleh Awak Kabin Pesawat

15 September 2016   16:01 Diperbarui: 15 September 2016   16:11 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang – orang yang sudah sering bepergian dengan pesawat, mendengar instruksi dari awak kabin sesaat sebelum lepas landas atau mendarat mungkin sudah menjadi hal biasa. Bahkan saking seringnya mendengar instruksi tersebut, menjadikannya menjadi biasa dan lama – lama menjadi basi. Kemungkinannya kita sudah menganggap hal tersebut hanya sebagai formalitas belaka. “Mengunci meja, menegakkan sandaran kursi, membuka penutup jendela, dan menonaktifkan perangkat eletronik”. 

Hal tersebut terlalu sering kita dengar, sehingga sering kita abaikan. “Toh, itu semua tidak ada efeknya atau menggangu jalannya penerbangan” mungkin begitu yang ada dalam pikiran kita. Tapi sadarkah kita bahwa hal kecil tersebut bisa berdampak pada keselamatan diri dan orang lain?. Yang walau tanpa di jelaskan oleh pramugari pun, namun logika kita bisa menalarnya.

Fase Kritis dalam Penerbangan

Fase kritis dalam penerbangan adalah saat pesawat lepas landas dan mendarat. Dalam fase ini kemungkinan pesawat akan mengalami kecelakaan besar. Maka instruksi keselamatan yang diberikan oleh awak kabin perlu kita taati. Hal itu membantu kita untuk menyelamatkan diri saat keadaan darurat.

Membuka penutup jendela : Mungkin kita bertanya – tanya apa hubungan denga jendela terbuka dengan keselamatan?. Dengan membuka jendela, kita membantu para awak kabin melihat kondisi diluar badan pesawat seperti misalnya api atau kemungkinan lain yang mungkin terjadi.

Menegakkan sandaran kursi : Pernah terbayang ngak saat tiba – tiba keadaan darurat, semua berlarian menuju pintu keluar namun penumpang dibelakang anda terhalang oleh posisi kursi anda yang miring?. Dan akhirnya terlambat menyelamatkan diri?

Mengunci Meja : Hampir sama dengan sandaran kursi, membiarkan meja terbuka akan menghalangi orang disamping anda untuk keluar. Maka kemungkinan menyelamatkan diri menjadi kecil.

Mematikan/Nonaktifkan Perangkat Elektronik : Nah, yang satu ini masih sering kita temui saat pesawat hendak mendarat. Rabu tanggal 14 September kemaren, sesaat sebelum pesawat yang saya tumpangi mendarat di Batam, seorang ibu modis masih asyik main game “ candy crash” hingga roda pesawat menyentuh tanah. Begitu juga pria disebelahku, telpon gengamnya ada panggilan masuk dari darat. Padahal pramugari sudah mengingatkan semua penumpang agar siaga. 

Pernah terbayangkah oleh ibu itu, jika saja pesawat tergelincir maka semua orang cuma punya waktu sembilan detik untuk menyelamatkan diri?. Jika mata kita fokus pada layar bagaimana kita bisa konsentrasi terhadap kemungkinan terburuk?. Lalu bagaimana jika saat terburu – buru keluar handphone anda jatuh dan menghalangi jalan orang yang hendak menyelamatkan diri?. Harusnya kemungkinan – kemungkinan itu kita pikirkan agar kita tidak sepele dengan peraturan keselamatan.

Cuap – cuap awak kabin pesawat bukan basa – basi. Akan tetapi menyangkut keselamatan kita sendiri dan orang lain saat pesawat dalam fase kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun