Awalnya, kukira kau gadis manis
Dengan sejuta tulisan romantis
Ternyata, engkau sangat sadis
Dengan belati yang siap terhunus
Â
Engkau ibarat ratu kata kata
Meracik aksara demi aksara
Hingga tersaji dalam rasa
Membuai pejantan dalam panah asmara
Â
Desol, andai saya adalah perempuan itu
Dibalik pejantan yang ingin menikmati pesonamu
Maka aku akan terbakar api cemburu
Mencabik cabik semua aksaramu hingga lumpuh
Â
Namun, aku justru terbuai
Menikmati setiap kata yang tersaji
Ibarat menikmati seduhan kopi
Ditemani lapisan roti.
Â
Mengagumi kemahiran Desol dalam meracik kata kata. Tetap berkarya ya non...
Â
NB : Ikuti Event Surat-menyurat di Sini (http://www.kompasiana.com/androgini/event-fiksi-surat-menyurat-di-kompasiana_5618f89b4123bd3d16f2001f)
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â