Mohon tunggu...
Luluul FAshali
Luluul FAshali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Biota laut Rhizophora sp, Si Pemecah Gelombang

15 Desember 2018   20:49 Diperbarui: 19 Desember 2018   08:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rhizophora sp. atau lebih dikenal dengan pohon bakau merupakan tumbuhan akuatik yang hidup di daerah pasang surut dengan tinggi mencapai 120 m. Pohon bakau memiliki fungsi yang sangat penting untuk masyarakat di daerah pesisir. Salah satunya adalah memecah gelombang laut sehingga apabila terjadi tsunami, gelombang yang mencapai daratan dapat berkurang.

Struktur pohon bakau teradaptasi untuk hidup di daerah dengan lingkungan berlumpur, salinitas dan gelombang tinggi, serta sedimentasi yang miskin oksigen. Pohon bakau memiliki jenis akar yang berbeda-beda. Tipe-tipe akar bakau tersebut membantu pohon bakau agar tetap tegak saat diterjang gelombang dan juga digunakan untuk mencari oksigen dengan cara menyembul ke permukaan.

Beberapa tipe akar bakau antara lain : akar tunjang (prop roots) dan akar nafas (air roots). Selain itu, daun bakau memiliki kelenjar garam yang membantunya untuk bertahan di lingkungan dengan salinitas tinggi dengan cara mengeluarkan garam melalui permukaan daunnya.  

Persebaran Rhizophora sp. kebanyakan berada di daerah dengan iklim tropis dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah hutan bakau terbesar di dunia. Dengan kondisi tanah yang berlumpur, selalu basah, dan tidak stabil menyebabkan pohon bakau susah untuk berkembang.

Oleh karena itu, biji bakau mengalami adaptasi dengan cara biji yang masih terdapat pada pohon akan berkembang sampai muncul tunas atau bakal akar, kemudian biji tersebut akan jatuh dan menancap ke dalam lumpur. Penebangan pohon bakau dan pembukaan hutan bakau menjadi tambak, pemukiman maupun pelabuhan menjadikan beberapa spesies bakau di Indonesia terancam punah.

Berdasarkan data pada tahun 2000-2014, Indonesia menyumbang kehilangan hutan bakau terbesar di dunia dengan luas kehilangan 311 km2 tiap tahunnya. Kehilangan beberapa hutan bakau tersebut berdampak negatif pada ekologi, ekonomi dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun