Mohon tunggu...
lulut pawestri
lulut pawestri Mohon Tunggu... -

hahhahha

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politisi Labil

7 April 2014   11:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politisi Labil

Pemilu sudah diujung gerbang, dua hari lagi pesta demokrasi Indonesia akan dimulai, siapa yang akan menjadi wakil rakyat masih dalam tanda tanya besar. Akankah ada seorang wakil rakyat yang benar-benar menerima aspirasi rakyat, atau malah justru menerima uang rakyat, kita tunggu saja nanti.

Sekarang ini demokrasi telah tergadai, ya tergadai kepada pihak yang punya uang. Jadi sekarang ini masih banyak rakyat Indonesia yang memilih bersadarkan uang bukan berdasar kualitas para calon legislatif. Siapa yang memberi uang lebih banyak, dia yang menang. Money politik bukan lagi hal yang baru didalam dunia perpolitikan Indonesia. Sekarang memang masa kampaye terbuka sudah berakhir, gilirannya kampaye tertutup dilakukan, apa lagi kau bukan bagi-bagi duit. Parahnya di Indonesia, suara orang yang memilih karena uang dan yang memilih berdasarkan kualitas sama-sama dihitung satu. Ini yang akan memberikan peluang makin menjamurnya wakil rakyat yang tidak berkompeten mengisi jabatan dan ujung-ujungnya orientasi mereka hanya tertuju untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah di Senayan untuk balik modal dan menyuap lagi.

Meminjam istilah Politik Kartel dari Kuskridho Amabardi dalam desertasinya. Dikatakan bahwa sekarang ini sistem kepartaian Indonesia dan partai politiknya tidak lagi memiliki Ideologi. Jadi persaingan antar partai politik sekarang ini hanya terjadi waktu pemilu saja. Mereka berlomba-lomba untuk membuktikan bahwa Ideologi prtainyalah yang terbaik. Namun, kampaye yang berbuih-buih itu akan berhenti saat pelantikan. Setelah dilantik, mereka tidak lagi menjunjung Ideologi masing-masing partai. Semua partai akan bekerja sama dalam mengerogoti uang negara. Misal saja kasus Hambalang, ini kan merupakan kerja sama antara Demokrat, PDI-P, dan partai-partai lainnya. Jadi dapat dikatakan sekarang ini Indonesia dipimpin oleh  “Politisi Labil”.  Dulu mereka begitu mengeluh-eluhkan Ideologi mereka, namun setelah menduduki jabatan mereka lupa akan semuanya itu. Jadi dapat dikatakan sekarang ini sudah tidak ada lagi Ideologi dalam partai yang ada hanyalah transaksi kepentingan didalamnya.

Maka dari itu ayo para pemilih gunakan hak pilih anda dengan sebaik-baiknya. Pilihlah pemimpin dengan cerdas, pilihlah berdasarkan kualitas bukan dari banyaknya uang yang diterima. Sebab Indonesia sudah terlalu lama dipimpin oleh Politisi Labil tak berpendirian, yang hanya berorientasi untuk memperkaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun