Mohon tunggu...
LULU SYAFIQA
LULU SYAFIQA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Psikologi Industri dan Organisasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tanjung Priok tentang Bahaya Ide Bunuh Diri melalui Penggunaan Media Infografis

23 Desember 2024   23:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   06:45 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tanjung Priok, Indonesia -- Data terbaru dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa topik bunuh diri kini tidak hanya terjadi di negara berpenghasilan tinggi, tetapi telah menjadi fenomena global yang memerlukan penanganan serius melalui strategi pencegahan yang efektif (WHO, 2024). Di Indonesia, berdasarkan data Pusiknas Bareskrim Polri, sebanyak 852 orang meninggal karena bunuh diri pada Agustus 2024. Angka ini menggambarkan bahwa setidaknya dua orang meninggal setiap harinya. Fenomena ini mencerminkan pentingnya pemahaman dan penanganan terhadap ide bunuh diri, yang sering kali menjadi langkah awal menuju upaya bunuh diri itu sendiri.

Penelitian oleh Mauliza et al. (2022) menunjukkan bahwa banyak kasus bunuh diri dimulai dengan munculnya ide bunuh diri, yang kemudian didukung oleh teori dari Beck (1987) yang menekankan bahwa ide bunuh diri adalah langkah awal menuju upaya bunuh diri. Konsep ini didalami lebih lanjut dalam kajian oleh Karisma et al. (2021) mengenai the three-step theory (3S) yang menyatakan bahwa bunuh diri berakar pada kekuatan atau kelemahan ide bunuh diri seseorang. Sebuah penelitian oleh Heckler et al. (2022) mengungkapkan bahwa ide bunuh diri merupakan titik awal yang strategis dalam pencegahan bunuh diri.

Kasus Bunuh Diri di Tanjung Priok
Sejumlah kasus bunuh diri di Tanjung Priok mencatatkan kejadian yang mengkhawatirkan, seperti pada tahun 2016, seorang pria berusia 51 tahun ditemukan meninggal akibat gantung diri di kediamannya. Pada 2022, seorang individu ditemukan bunuh diri karena depresi akibat pinjaman online. Pada 2024, seorang kepala keluarga juga ditemukan tewas bunuh diri akibat masalah pribadi. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki potensi menjadi area rawan bunuh diri di masa depan. WHO (2024) menekankan pentingnya identifikasi dini, penilaian, pengelolaan, dan tindak lanjut terhadap perilaku bunuh diri. Kesadaran masyarakat mengenai bahaya ide bunuh diri adalah salah satu upaya yang sangat dibutuhkan untuk mencegah lonjakan angka bunuh diri.

Upaya Preventif: Kampanye Kesehatan Mental melalui Infografis

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, penulis melakukan kampanye kesehatan mental dengan topik ide bunuh diri melalui infografis bertajuk "Waspadai Bahaya Ide Bunuh Diri Sejak Dini". Kampanye ini dirancang sebagai langkah preventif untuk membantu masyarakat Tanjung Priok mengenali dan memahami gejala awal ide bunuh diri. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat setempat, termasuk kondisi sosial dan psikologis mereka.

Menggunakan pendekatan Needs Assessment, penulis menyebarkan kuesioner berdasarkan skala The Suicide Behavior Questionnaire-revised (SBQ-R), yang mengukur kecenderungan ide bunuh diri pada responden di wilayah Tanjung Priok. Hasil kuesioner dari 41 responden menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Tanjung Priok memiliki kecenderungan ide bunuh diri dengan tingkat kecenderungan sedang hingga tinggi.

Poster infografis mengenai ide bunuh diri disebarkan secara luas di wilayah Tanjung Priok melalui media digital, seperti WhatsApp, dan media cetak yang dipasang di tempat-tempat umum, termasuk pasar kuliner. Poster tersebut memuat informasi tentang penyebab ide bunuh diri, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.

Evaluasi Intervensi: Peningkatan Pemahaman Masyarakat

Untuk mengukur keberhasilan kampanye ini, penulis melakukan pre-test dan post-test menggunakan kuesioner Google Form. Hasil analisis menggunakan Paired Sample t-Test (Uji t Berpasangan) menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test dengan tingkat signifikansi <.001. Hal ini menandakan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan masyarakat Tanjung Priok tentang ide bunuh diri setelah diberikan informasi melalui poster. Sebelum diberikan intervensi, hanya 28,81% responden yang menjawab pertanyaan dengan benar. Namun, setelah diberikan infografis, 85,71% responden menjawab dengan benar, menunjukkan peningkatan sebesar 56,90%.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Upaya preventif menggunakan media poster terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ide bunuh diri. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa informasi yang disajikan secara jelas dan mudah diakses dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap bahaya ide bunuh diri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun