Kitab Nashoihul Ibad, merupakan salah satu kitab yang menduduki posisi  penting dan populer di kalangan santri. Di Indonesia, kitab ini merupakan kitab rujukan bagi para pelajar dan santri di madrasah maupun pesantren.
 kitab ini dikarang oleh Ulama besar dari Banten, yaitu Syekh Imam Nawawi al-Bantani. Beliau pernah menjadi Imam, di Masjidil Haram dan karya-karya beliau pun, menjadi referensi di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
kitab Nashoihul Ibad berisi beberapa nasehat, yang akan membantu umat Islam untuk bisa menjadi lebih baik di masa depan. Nasihat-nasihat di dalam kitab ini dikelompokkan menjadi 10 bab yang berisi 214 nasihat.Jadi tidak heran, jika di beberapa pondok pesantren, pasti mengkaji kitab ini.
Di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Dalem Utara-Dalem Timur, kitab ini dikaji pada kamis malam, yang dipimpin langsung oleh Gus KH. Muhammad Darwis M.Pdi.
Saat ini, keterangan yang dijelaskan oleh beliau adalah tentang hidup sederhana. Apalagi bagi seorang santri. Karena, pada salah satu maqolah dalam kitab tersebut di sebutkan, bahwa apabila seseorang berteman dengan orang yang lebih kaya darinya, maka akan bertambah pula kesenangannya pada dunia.
Dan semakin seseorang mencintai dunia, maka akan semakin dekat dia dengan kemaksiatan. Sudah jelas bahwa dari kitab ini juga, kita bisa belajar untuk mensyukuri apa yang kita miliki. Kamis (15/12/2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H