Mohon tunggu...
Lulu Rahma Aulia
Lulu Rahma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru

Mari menebarkan kebaikan di bumi ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Sikap dan Perilaku Tentang Negara ASEAN pada Siswa Sekolah Dasar

12 September 2023   23:12 Diperbarui: 12 September 2023   23:17 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki keterkaitan yang erat dengan pembentukan sikap dan perilaku siswa. Pembentukan sikap dan perilaku yang positif melalui pembelajaran IPS tidak dapat dipisahkan dari pengenalan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dalam konteks ini, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai yang diterapkan dalam mata pelajaran IPS bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan sikap mental yang baik pada siswa.

Materi yang diajarkan dalam pembelajaran IPS, khususnya topik "Negara ASEAN," menggunakan berbagai metode pembelajaran yang beragam untuk memupuk pemahaman, kesadaran, dan penerimaan nilai-nilai yang baik oleh siswa. Dengan nilai-nilai ini tertanam dengan baik dalam diri mereka, sikap mental siswa akan cenderung positif terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Sebagai hasilnya, perilaku dan tindakan mereka akan selalu didasari oleh tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Penanaman sikap dan perilaku melalui pembelajaran IPS harus direncanakan secara berkelanjutan, dengan penekanan yang semakin mendalam pada setiap tahapan pendidikan yang berbeda. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar peran pemahaman dan pertanggungjawaban dalam pengembangan sikap dan perilaku. Karena waktu yang terbatas dalam pengajaran IPS, tidak mungkin untuk memperkenalkan seluruh nilai-nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu, nilai-nilai yang diajarkan kepada siswa harus mencakup nilai-nilai dasar yang fundamental dalam kehidupan manusia.

Menurut Paul Suparno, SJ, ada beberapa sikap dan perilaku yang harus ditekankan dalam pengajaran IPS:

  • Sikap penghargaan terhadap setiap manusia: Ini berarti mengakui nilai setiap individu dan tidak merendahkan atau mengesampingkan siapapun. Siswa diajarkan untuk saling menghargai, tidak merendahkan teman-teman mereka, dan berperilaku baik satu sama lain.
  • Sikap tenggang rasa, jujur, adil, melayani, ramah, setia, sopan, dan tepat janji: Sikap ini membantu siswa berinteraksi dengan orang lain dengan baik dan hidup harmonis bersama orang lain.
  • Sikap demokratis dan menghargai ide orang lain: Siswa diajarkan untuk menghargai kebebasan berpendapat dan bersedia hidup bersama orang-orang yang memiliki pandangan berbeda.
  • Kebebasan dan tanggung jawab: Siswa diajarkan tentang pentingnya kebebasan dalam berbicara dan bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan mereka.
  • Penghargaan terhadap alam: Siswa diberi pemahaman bahwa alam harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijaksana, serta tidak boleh dirusak atau dimanfaatkan secara berlebihan.
  • Penghormatan kepada Sang Pencipta: Siswa diajak untuk menghormati Sang Pencipta melalui penghayatan iman mereka, yang tercermin dalam sikap mereka terhadap makhluk ciptaan, termasuk orang lain.
  • Pengembangan sikap pribadi seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, dan percaya diri: Sikap-sikap ini membantu siswa dalam pengembangan diri mereka secara pribadi.

Semua sikap dan perilaku tersebut harus terus dikembangkan dalam konteks nilai-nilai yang luhur dan melalui latihan yang baik, terarah, dan terpuji. Kesadaran dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai yang menjadi landasan dan filosofi kehidupan bangsa Indonesia harus ditanamkan secara berkelanjutan, mulai dari usia dini (TK dan SD), dan diteruskan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, sikap mental siswa akan menjadi cerminan dari kebenaran, keluhuran, dan tanggung jawab.

Referensi:

Kerja, E. P. T. (2016). Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951--952., 13(April), 15--38.

Koesrianti. (2014). Association of South East Asian Nations (ASEAN): Sejarah Konstitusi dan Integrasi Kawasan. Surabaya: Airlangga University Press

Martialiani, I. S., Istianti, T., & Arifin, M. H. (2021). Analisis Penerapan Berbagai Model Pembelajaran Terhadap Materi Sejarah ASEAN Di SD. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), 13(2), 209-214.

Mulyono, H. (2017). Geostrategi Indonesia dalam Dinamika Politik Global dan Regional. Jurnal Kajian Lemhannas RI, edisi 29, 1-75.

Nugroho. (2019). Relevansiasean Economic Community Dan Latar Belakang Pembentukan Asean. Jurnal Education And Development, 7(4), 144-147.

 Paul Suparno, SJ,dkk. (2001). Mendalami Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun