Tangerang Selatan - Pandemi covid-19 merupakan penyakit berawal dari Wuhan, Tiongkok, China dan menyebar luas kepada seluruh dunia yang menjadi penyakit yang cukup berbahaya dan selalu meningkatnya kasus positif covid perharinya di seluruh Indonesia. Dalam masa pandemi ini masih terdapat sekolah yang masih belum maju dalam proses pembelajaran terlebih dalam Sekolah Dasar.Â
Dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam masa pandemi membutuhkan masa penyesuaian menggunakan teknologi terkini agar tetap berjalan dengan baik dan lancar sesuai kompetensi pembelajaran yang dituju.
Kampus Mengajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk berkontribusi dan memberikan solusi perubahan dalam memperbaiki mutu pendidikan naasional ditengah pandemi terkhusus untuk siswa sekolah dasar (SD) yang "mengajak bekerja sama dengan teman-teman mahasiswa dari seluruh program studi dan perguruan tinggi agar mendapatkan kesempatan melakukan perubahan untuk pembelajaran sekolah dasar terutama di daerah 3T," ujar Nadiem.
Dalam persiapan kampus mengajar, kami diberikan pengarahan pembekalan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi selama tujuh hari dari 15 -- 21 Maret 2021. Pada pembekalan, diberikan ilmu, studi kasus, penugasan, serta tips dan trik dalam melakukan penugasan sebelum terjun ke lapangan. Selain itu, dilakukan audiensi ke Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan serta berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan kegiatan program kampus mengajar di SDI Madani.
SD Islam Madani merupakan salah satu sekolah yang dipilih dalam program kampus mengajar angkatan pertama dan termasuk salah satu sekolah yang berakreditasi C yang berlokasi di Kelurahan Lengkong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. "SD Islam Madani berada dalam naungan Yayasan Baitul Akbar Parabek. SDI Madani ini baru didirikan pada tahun 2016 serta belum lengkapnya sarana prasarana secara lengkap dan belum ada lulusan dari sekolah ini, maka dari itu masih terdaftar dalam data kependidikan dengan akreditasi C." Ujar Ibu Rohana sebagai Kepala Sekolah SD Islam Madani.
Dalam masa pandemi SD Islam Madani melakukan kegiatan pembelajaran secara blended learning. "Sekolah ini melakukan kegiatan pembelajaran campuran dikarenakan oleh kurang meleknya akses terhadap teknologi bagi orang tua murid dan peserta didik serta masih kurang cepat dalam pemahaman pembelajaran secara daring.Â
Pembelajaran hanya dilakukan menggunakan media Whatsapp berupa penugasan serta arahan pembelajaran dan tatap muka hanya satu kali dalam satu pekan dengan menggunakan protokol kesehatan yang baik dan pembelajaran dengan tatap muka terbatas agar dapat melihat perkembangan pembelajaran siswa." Tutur Ibu Sri Chomsatun, Guru Kelas 2 SDI Madani.
 Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan dan keputusan.Â
Dalam masa pembelajaran darurat diperlukan adaptasi pembelajaran karena berdampak atas pandemi covid-19 yang sedang menyebar luas dan membutuhkan pembelajaran alternative untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan dapat tersampaikan kepada peserta didik.
Dalam kegiatan kampus mengajar di SD Islam Madani, mahasiswa berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan modul literasi dan numerasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diterapkan dalam pembelajaran secara blended learning.Â
Mahasiswa beragam metode adaptasi seperti dalam kegiatan pembelaajran darng penggunaan modul yang dikreasikan dengan bentuk power point, materi pembelajaran diunggah melalui youtube, beragam quiz daring dari modul literasi numerasi menggunakan quizizz dan kahoot hingga projek kelas untuk mengembangkan kecakapan hidup peserta didik dengan baik dikemudian hari.
Dalam kegiatan pembelajaran luring, mahasiswa kampus mengajar SD Islam Madani dengan tatap muka terbatas berkreasi seperti menggunakan ice breaking untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam pembelajaran, menggunakan teknik read a loud untuk peningkatan dan penerapan pembiasaan literasi dasar untuk siswa untuk menambah pengetahuan serta kelancaran dalam membaca.
Pembiasaan literasi numerasi juga membutuhkan penyesuaian dengan buku bahan ajar tematik karena menyesuaikan kembali dengan silabus dan rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh guru kelas masing-masing. Penyesuaian modul literasi numerasi untuk kecakapan hidup siswa dapat dilakukan dimasukkan sesuai dengan pembelajaran tematik yang diajarkan pada hari tersebut sehingga dapat berkaitan satu dengan yang lain. Penyesuaian modul ini dapat dilakukan secara bergantian ataupun disisipkan dalam satu pekan untuk penambah materi dan dapat melakukan pembiasaan bacaan pada pagi hari agar siswa kelas rendah dapat dengan lancar membacanya.
Selain itu, SD Islam Madani tidak mempunyai fasilitas literasi seperti perpustakaan. Maka dari itu, mahasiswa berinisiatif membantu membuat perpusatakaan mini untuk menunjang fasilitas perpustakaan mini sebagai penunjang literasi sekolah.Â
Pembuatan perpustakaan mini, mahasiswa melakukan kegiatan donasi buku, dan mencetak buku elektronik dari website Lets Read dan modul literasi numerasi dari kemendikbud. Harapan mahasiswa kampus mengajar SDI Madani bisa dimaksimalkan dengan baik untuk penggunaan perpustakaan mini sebagai penunjang literasi siswa pada kemudian hari.
Terdapat materi yang belum diajarkan secara penuh baik secara luring maupun daring oleh guru kelas dan mahasiswa kampus mengajar berkesempatan membantu mengajarkan materi-materi yang sekiranya belum tersampaikan oleh guru kelas. Pembelajaran yang belum tersampaikan baik secara daring maupun luring, diantaranya seperti pembelajaran Bahasa Inggris, Seni Budaya (SBdP), Olahraga (PJOK) serta Pendidikan Agama Islam.Â
Pembelajaran dengan tatap muka terbatas, mahasiswa memaksimalkan dengan baik dalam melakukan kombinasi variasi pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ice breaking hingga tebak-tebakan ringan.
Selain itu, Dalam pemanfaatan literasi teknologi. Mahasiswa kampus mengajar mengajak siswa melakukan wisata virtual dengan nonton bareng ke beberapa daerah wisata yang menarik seperti wisata religi yaitu Mekkah dan Madinah dalam kegiatan pesantren Ramadhan serta wisata edukasi seperti Seaworld dan Monas dalam kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas agar siswa dapat menambah pengetahuan serta dapat berjalan-jalan berwisata walaupun hanya virtual karena terbatas melakukan perjalanan wisata dalam masa pandemi.
Selain wisata virtual, Mahasiswa menyediakan waktu tambahan diluar jam pembelajaran biasanya untuk melakukan kegiatan kelas tambahan secara private bagi siswa yang belum lancar dalam membaca untuk kelas rendah. Dengan kegiatan ini dan dilakukan secara intensif selama kurang lebih dua bulan terjadi peningkatan dalam penambahan pemahaman, bacaan serta peningkatan numerasi pada siswa yang membutuhkan dan lambat dalam proses pembelajaran.Â
"Terima kasih kepada mahasiswa kampus mengajar, alhamdulillah anak saya saat ini sudah cukup lancar dalam membaca dan berhitung karena mengikuti kelas tambahan dari kakak-kakak sekalian selama kurang lebih dua bulan ini. Anak saya sangat senang sekali dibantu oleh kakak mahasiswa, belajarnya asik dan seru menurut anak saya." Ujar Ibu Sarah salah satu wali murid kelas 2.
Dalam adaptasi teknologi dan administrasi sekolah. Mahasiswa kampus mengajar angkatan pertama membantu guru kelas dengan memberikan workshop secara daring maupun luring seperti sosialisasi produk-produk kemendikbud seperti modul literasi numerasi serta website yang disediakan kemendikbud untuk penunjang pembelajaran secara daring.Â
Sosialisasi perangkat pembelajaran seperti pembuatan silabus, rancangan rencana pembelajaran, penilaian evaluasi hasil belajar siswa dengan baik. Sosialisasi pembelajaran berbasis teknologi seperti penggunaan kahoot, quizizz, pembuatan video pembelajaran mengunakan kinemaster serta praktik dalam penggunaannya.
"Terima kasih kepada mahasiswa kampus mengajar angkatan pertama yang telah membantu kami, para guru kelas di SD Islam Madani dalam melakukan kreasi pengajaran hingga pemanfaatan adaptasi teknologi pembelajaran dalam masa pandemi. Kami sangat berterima kasih, membuat guru-guru mendapatkan pengetahuan baru dan sangat terbantu sekali dengan adanya kakak-kakak mahasiswa. Terlebih kepada siswa yang sangat membutuhkan bantuan dalam proses pendampingan pembelajaran karena terbatasnya penggunaan teknologi dan pembelajaran tatap muka. Anak-anak juga merasa sangat senang dengan adanya kakak-kakak mahasiswa membawa pembelajaran dengan menyenangkan. Terima kasih kepada tim kampus mengajar yang membantu kami para guru yang kesulitan dalam melakukan pembelajaran dalam masa pandemi, kakak-kakak mahasiswa serta terima kasih kepada mas menteri, Bapak Nadiem Makarim yang telah mengagas kegiatan ini dengan baik sekali." Ujar Ibu Nuril, guru kelas 1.
Sumber :
Modul Literasi Numerasi di Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. http://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/2021/06/2%20Modul%20Literasi%20Numerasi.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H