Mohon tunggu...
Luluk Mukaromah
Luluk Mukaromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kimseokjin

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review dengan Critical Incident? Berhasilkah?

24 Juni 2021   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2021   21:22 5090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap perusahaan dengan kinerja yang baik dipastikan melakukan proses Review dengan sukses . proses review sangat penting untuk mengevaluasi apa saja yang perlu ditingkatkan dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam kinerja di perusahaan . strategi yang digunakan ketika melakukan review beragam disesuaikan dengan kebijakan dan persetujuan yang disepakati antara karyawan dan pimpinan perusahaan. Hal tersebut penting untuk meminimalisir adanya penolakan atau bantahan yang dilakukan baik oleh pimpinan maupun karyawan. Berbagai teknik tertera untuk digunakan oleh perusahaan dalam melakukan review . salah satunya yaitu dengan teknik Critical Incident.

Critical incident merupakan dimana selama periode tertentu , manager menyimpan catatan incident atau perilaku di tempat kerja sebagai contoh perilaku efektif atau tidak efektif  yang mana factor penentu keberhasilan pekerjaan telah teridentifikasi sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan ketika proses interview yaitu ketika karyawan ditanya kapan pekerjaan mereka berjalan dengan baik atau buruk, atau kapan mereka puas dan tidak puas akan hasil pekerjaannya. Hal tersebut berguna untuk analisis  pekerjaan dan untuk menentukan factor keberhasilan utama dalam suatu perusahaan.

Metode atau teknik ini juga biasanya mengukur berdasarkan banyaknya kejadian kejadian kritis dan menuntut  para penilai untuk merekan pernyataan yang menguraikan perilaku  ekstrem (sangat baik atau sangat buruk) dari karyawan. Setelahnya kan dilakukan penghubungan antara pernyataan tersebut dengan penampilan kinerja. Teknik ini juga sering digunakan sebagai pelengkap Rangking Technique. 

Misalkan dalam perusahaan memiliki 1 manager, 2 karyawan marketing , 3 sales . untuk melakukan critical incident manager diminta perusahaan untuk melakukan review kinerja . disini manager membuat list nama nama serta jabatan karyawan yang akan di review berdasarkan periode yang telah ditetapkan . misalkan karyawan marketing 1 dalam hal pengkomunikasian , perilaku positifnya yaitu sangat teliti dan menyeluruh ketika menerangkan kepada sales (tanggal 5,6,7,8, 10,11,12), kemudian ada perilaku negatifnya yaitu tidak sengaja menghukum sales yang tidak sesuai dengan target (tanggal 9 ).

Kemudian untuk dibagian sales 1 yang mana pada tanggal 12,13,15,16,17,18 menjual produk melebihi target hingga 2 kali lipat. Sehingga menjadi salah satu sales unggulan yang dimiliki oleh perusahan . namun pada tanggal 14 sales tersebut melakukan kesalahan yaitu menjual produk dibawah haega pasar sehingga mengakibatkan perusahaan merugi walaupun tidak signifikan. Dari data data tersebut manager selaku penilai dapan menganalisis dari catatan yang diperoleh ketika melakukan pengamatan terhadap marketing dan sales. 

Untuk mengetahui keberhasilan dari teknik Critical incident tersebut tergantung bagaimana penilai mencatat segala insiden ataupun kejadian kejadian yang dialami oleh para karyawan. Semakin lengkap kejadian tercatat dan dengan analisis yang baik maka teknik tersebut akan semakin baik. Hal tersebut akan menjadikan manager mudah untuk membuat keputusan terkait review.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun