Mohon tunggu...
Luluk Marifa
Luluk Marifa Mohon Tunggu... Penulis - Read, read and read. than write, write and write.

Menulislah, hingga kau lupa caranya menyerah dan pasrah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Toko Buku Pengabul Pinta

2 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 4 Juni 2024   00:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebagai balasan terima kasihku, kau bisa menyebutkan apa pintamu dalam hati saat kau memegang gagang pintu saat keluar nanti."

Meski tak memahami ucapannya, aku mengangguk mengiyakan. Kakiku kembali melangkah, ragu-ragu aku memegang daun pintu, sembari memikirkan apa yang dapat kusebut sebagai sebuah keinginan untuk kemudian aku melangkah keluar seolah tanpa beban.

***

Sesampainya di rumah aku berjalan perlahan menuju kamar, merebahkan tubuh di atas kasur. Aku merasa lelah sekali hari ini. Tanganku perlahan terjulur ke atas meja, kudapati buku-buku rapi bertumpuk, aku mengambil satu buku paling dekat, membukanya dan perlahan membacanya. Aku larut dalam pemainan kata demi kata, hingga kudengar pintu kamar terbuka dan ibu menyembul dari balik pintu.

"Apa kau akan terus berada di kamar dengan tumpukan buku-buku itu saat ada sanak saudara berkunjung ke rumah!" ibu berseru.
Aku tersenyum, menutup buku dan gegas melangkah keluar dengan buku di tangan. Hatiku entah mengapa terasa lebih ringan mendengar kata yang sering ibu keluhkan atas perilakuku, aku menerimanya. Aku tak marah.

"Eh, Diya, masih suka baca buku ternyata. Iya, dulu Diya dan Amel memang berkebalikan. Diya rajin sekali membaca, Amel tidak. Sekarang Amel sudah menjadi dokter, Diya kerja apa? Oh di PHK?"

Aku tersenyum mengiyakan, dan aku sama sekali tak marah lagi. Aneh.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun