Mohon tunggu...
Pendidikan

Penengah Sahabatku

9 April 2019   16:44 Diperbarui: 9 April 2019   17:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dina adalah murid pindahan di SMA Negeri 1 Jakarta. Disini dia bertemu dengan 3 orang temannya yaitu Faa, Lia, dan Bela. Dan saat masuk sekolah, dia mulai mendaftar ekstra musik, karena dia suka sekali dengan musik. Faa, Lia, dan Bela sangat mendukung hal tersebut meskipun mereka baru kenal. Disitu Dina tidak merasa sendiri karena banyak teman-teman yang mendukungnya. Saat dia mengikuti ekstra musik, Dina makin banyak teman.

Hari Kamis, Dina latihan di ekstra musiknya. Pada saat berlatih, ada dua temannya, Dito dan Faris cekcok. Mereka berdua cekcok masalah lomba. Ekstra musik yang diikuti oleh Dina akan mengikuti lomba musik. Saat pertama kali latihan intensif untuk lomba. Saat semua sudah berkumpul, Dito belum datang juga. Faris sudah mencoba telepon, tapi nomornya tidak akttif. Setelah 15 menit berselang, Dito daang. Dan Faris langsung mendatanginya dengan menggebrak meja.

"Kamu kemana aja dit, dari awal latihan kamu tidak pernah ontime, kalau gak punya tanggung jawab, aku bisa cari gitaris lain untuk gantiin kamu" Kata Faris.

"Sorry, aku telat karena aku ketiduran, alarm ku nggak bunyi" Kata Dito

"Alaaah banyak alesan kamu Dit", timpal Faris.

Mereka berdua pun cekcok hebat sampai akhirnya Dito keluar dari tempat latihan.

Dina dan teman-teman lain pun bingung mereka harus bagaimana, lomba sudah dekat, dan terjadi percekcokan hebat. Suatu hari Dina berpikir bagaimana cara agar mereka berdua bis akur lagi. Akhirnya Dina mengajak keduanya pergi ke sebuah taman dekat rumahnya. Disaat Dito dan Faris bertemu, mereka masih acuh. Lalu Dina datang dan mengajak mereka ngobrol, sampai akhirnya menemukan sebuah solusi dari permasalahan tersebut. Dito dan Faris pun akhirnya dama.

Dari cuplikan diatas, bisa disimpulkan bahwa seorang teman juga bisa menjadi penengah antara temannya yang lain saat ber kelahi atau ada masalah. 

Sama seperti di dunia konseling, ada beberapa strategi dan intervensi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah seorang klien, yaitu :

  1. Konseling sebagai profesi bantuan.
  2. Hubungan bantuan.
  3. Attending terhadap klien.
  4. Pemahaman pola-pola komunikasi.
  5. Pengelolaan kegiatan konseling.
  6. Responding terhadap isi kognitif.
  7. Responding terhadap isi afektif.
  8. Membedakan pesan kognitif dan afektif.
  9. Konseptualisasi masalah dan penyusunan tujuan.
  10. Penyeleksian strategi dan intervensi.
  11. Penggunaan intervensi-intervensi konseling.
  12. Penerimaan dan penggunaan supervisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun