Mohon tunggu...
Lulu Kemaludin
Lulu Kemaludin Mohon Tunggu... -

Full time internet marketer, blogger, and digital product creation specialist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan di Indonesia Itu Salah Siapa? [Motivation Spirit]

17 Maret 2012   21:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Gambar1 - Kemiskinan di Indonesia Itu Salah Siapa?"][/caption] PERHATIAN! DILARANG KOMENTAR SEBELUM MEMBACA SELURUHNYA! :)

Ini bukan berita, bukan rekayasa, memang tidak cukup data, tapi layak untuk diperhatikan atas opini yang tersisa di kepala. Hanya ingin melampiaskan satu pertanyaan yang tersedia sejak lama, "Rakyat Indonesia Banyak Yang Miskin Itu SALAH SIAPA?"

Harap baca tanpa sesak di dada, jangan baca jika tiada berguna, hilangkan gundah dan gelisah, mulai gunakan nurani dan teruslah membaca... Ini tentang apa yang ada, hanya ingin menyampaikan segenap rasa yang tercipta, kegelisahan, kegundahan, dan ketidak pastian atas apa yang menimpa Indonesia.

Sahabat Indonesia Yang Luar Biasa...

Lihatlah... Ada sosok hebat di mata dunia dari segala arah, Anda hanya bisa melihat sosok itu ketika ada benda yang mampu menampilkan sosok di depannya 180% terbalik. Jika Anda belum mampu melihatnya sekarang, beranjaklah dari tempat duduk Anda saat ini, berdirilah dengan tegap di depan sebuah benda yang bernama "Cermin". Sekarang, Anda sudah melihat sosok hebat itu. Sosok yang menjadi penentu atas nasibnya, sosok yang akan menjadikannya seperti apa hidupnya, sosok yang menjadi pengendali segala hidupnya. Selain kehendak Tuhan, sosok tersebut telah mendapat nikmat yang tak terhingga untuk dapat menjadikan dirinya seperti apa yang dia tanamkan semasa hidupnya.

Lihatlah... Lihat Indonesia secara menyeluruh, lihatlah segala yang terjadi dari segala sisi. Bukan untuk mendukung sang Penguasa Ibu Pertiwi saat ini, hanya ajakan kecil untuk mencoba evaluasi diri dan melihat segalanya secara adil dengan kaca mata sang cendekiawan.

[caption id="" align="aligncenter" width="415" caption="Gambar2 - Berdoalah Agar Tahu Bahwa Ada Dzat Yang Berkuasa"][/caption]

Yang kutahu, Tuhan tidak begitu saja memberikan apa yang kita inginkan. Tuhan tidak begitu saja merubah sebuah keadaan suatu kaum. Tuhan pun tidak begitu saja memberikan kenikmatan maupun kesengsaraan. Jika Tuhan demikian, masihkah kita harus selalu mencari kuda hitam untuk disalahkan atas nasib yang ada pada kita saat ini? Terlalu naif untuk menyalahkan orang lain (siapapun) atas nasib yang menimpa, baik maupun buruk adalah hasil dari bercocok tanamnya kita di masa lampau. Kita menanam cabe, kita akan memanen cabe, dan bukan Tomat yang kita panen. Artinya sangat sederhana, jika kita menanam kebaikan, maka kemenangan mutlak milik Anda.

Susah di dunia, bukan berarti kita adalah orang paling hina, karena setiap manusia (semua) akan menjadi sangat miskin dan bahkan menjadi orang termiskin di dunia saat Ajal menjelma di hadapannya. Hanya tubuh berbujur kaku, hanya kain kafan yang menjadi baju, hanya tanah sempit yang menjadi hunian. Tidak ada mobil mewah, tidak ada rumah megah, dan tidak ada pakian serba wah... yang ada hanyalah tubuh yang terkubur di dalam tanah.

Indonesia memiliki SDA yang melimpah, Indonesia memiliki banyak potensi, Indonesia tetap tanah air kita yang menjadikan kita merasakan hidup sebagai warga yang merdeka atas perjuangan mereka para pejuang Indonesia. Tidak ada alasan kita harus menyalahkan (siapapun) atas kondisi ini, akuilah jika ini adalah tanggung jawab atas pribadi masing-masing, kemudian menjadi keharusan kebersamaan atas perubahan untuk lebih baik di masa mendatang.

Sejak badai ekonomi puluhan tahun yang silam yang menimpa Indonesia dan beberapa Negara tetangga, Indonesia terasa sulit untuk bangkit menjadi Macan ASIA, ekor kucing pun mungkin tidak. Berbeda dengan negara tetangga yang terhitung sangat cepat untuk bangkit. Apa yang salah? Pemerintah? Bukan! Hidup kita tidak 100% ditentukan oleh siapa yang memimpin kita, seperti Pak Mario Teguh katakan "Jika untuk kebaikan, tidak perlu menunggu pemimpin! Lakukan Sendiri!" Dan Pak Mario Teguh pun bertanya "Apakah dengan memilih presiden A, lantas esok hidup kita akan berubah? Tidak, bukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun