Mohon tunggu...
Luluk NurFadilah
Luluk NurFadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember

Memiliki minat dalam bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peningkatan Devisa Negara Melalui Sektor Pariwisata

3 April 2023   12:18 Diperbarui: 3 April 2023   12:23 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kesejahteraan menjadi salah satu tujuan utama dalam perekonomian yang ingin dicapai oleh negara termasuk Indonesia. Indonesia berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui berbagai pembangunan di banyak aspek yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, serta pertahanan keamanan. Semua itu dilakukan oleh Indonesia untuk memacu peningkatan kemampuan nasional agar Indonesia dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan sederajat dengan bangsa lain yang memiliki kemampuan ekonomi lebih maju.

Untuk melaksanakan berbagai pembangunan tersebut Indonesia menggunakan cadangan devisa sebagai salah satu sumber dana. Bagi suatu negara devisa merupakan salah satu alat dan sumber pembiayaan yang penting. Sehingga pemilikan dan penggunaan devisa perlu diatur dengan baik agar investasi, lalu lintas perdagangan, serta pembayaran dengan luar negeri dapat berjalan dengan lancar. 

Regulasi mengenai hal ini telah diatur oleh Indonesia dalam Undang-Undang No.24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan sistem nilai tukar. Selain itu, cadangan devisa juga dapat menjadi indikator kuat atau lemahnya perekonomian suatu negara. Dengan ketersediaan devisa yang banyak, maka suatu negara akan dapat menghindari terjadinya krisis ekonomi dan keuangan.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan devisa relatif sedikit jika dibandingkan dengan negara lain. Negara dengan tingkat cadangan devisa yang rendah akan dapat menimbulkan kesulitan ekonomi seperti kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dalam negerinya atau kesulitan dalam melakukan kegiatan impor. 

Sebaliknya, negara yang memiliki tingkat cadangan devisa yang tinggi akan dapat mengurangi masalah ekonomi seperti kemungkinan krisis mata uang, pembayaran internasional yang terhambat, serta dapat membantu mengurangi kecenderungan mudah berubahnya nilai tukar. Semakin banyak cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara maka negara tersebut akan tahan terhadap guncangan finansial.

Terdapat banyak faktor yang dapat meningkatkan cadangan devisa suatu negara salah satunya adalah pariwisata. Sektor pariwisata memiliki peran penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi negara. 

Kontribusi positif yang diberikan sektor pariwisata bagi perekonomian nasional terlihat cukup nyata terutama dalam menyumbang pemasukan devisa negara. Tambahan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata Indonesia turut mendukung penguatan cadangan devisa. 

Dilansir dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, pada tahun 2015 sektor pariwisata menyumbang pendapatan devisa negara mencapai 12,23 miliar dolar Amerika atau sekitar 169 triliun rupiah. Jumlah tersebut menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa terbesar setelah migas, baru bara, dan kelapa sawit pada tahun 2015. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pendapatan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata terus mengalami peningkatan hingga tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu andalan dalam penguatan cadangan devisa. Sektor pariwisata memiliki neraca pembayaran yang selalu surplus. 

Devisa yang diperoleh dari kunjungan wisatawan atau uang yang dibelanjakan oleh wisatawan menunjukkan angka positif. Pendapatan devisa dari sektor pariwisata terlihat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Dari tahun ke tahun sektor pariwisata Indonesia terus berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara. Data dari Pusat Badan Statistik tahun 2018 menyatakan bahwa Bandara Ngurah Rai menjadi pintu yang paling banyak menerima kedatangan wisatawan dari mancanegara di tahun 2017. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun